TabloidNova.com - Dalam rekonstruksi pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19), Kamis (3/4), yang diduga dilakukan oleh kedua teman kuliahnya, Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19), terungkap satu hal yang cukup mengejutkan.
Dua tersangka, Hafitd dan Syifa, mengaku sempat menyiksa korban. Bahkan, keduanya sempat melepas baju Sara. Hal itu mereka lakukan agar korban tak melarikan diri.
Rekonstruksi kasus yang digelar oleh tim penyidik Polda Metro Jaya dimulai dari Menteng ke Taman Mini, "Perjalanannya lewat Cawang. Di situlah Ade Sara dibuka bajunya," kata Kepala Unit V Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Antonius Agus Rahmanto.
Antonius juga mengatakan, setelah membuka baju korban, pelaku lalu meminta Sara memakan tisu dan koran agar tidak berteriak. "Penyumpalan itu di luar rencana. Tujuannya biar enggak teriak, enggak kabur. Dalam kondisi telanjang, kan, dia enggak bisa keluar," katanya.
Seusai berkeliling, mobil Hafitd sempat mogok di wilayah Kemayoran akibat kerusakan pada aki. Di sana, Sara diketahui sudah meninggal dunia akibat penganiayaan. Mayatnya kemudian dipakaikan baju kembali, lalu ditutupi koran.
Dalam rekonstruksi di Mapolda Metro Jaya kemarin, ada sebanyak 40 adegan diperagakan. "Adegan penganiayaan ada di adegan ke-8 sampai ke-20. Di sepanjang itu, hukuman dilakukan kepada Ade Sara. Dilakukan secara bergantian, oleh Syifa dan Hafitd," imbuhnya.
Sementara itu, dari pengakuan tersangka pula alat kejut listrik yang digunakan untuk menyetrum korban bukan sesuatu yang secara sengaja dipersiapkan untuk melakukan pembunuhan. "Kalau dari pengakuan tersangka, alat setrum itu memang dibawa ke mana-mana. Buat jaga diri, bukan khusus untuk ini (pembunuhan)," ujar Antonius.
Intan Y. Septiani/Kompas.com