Kelompok Effendi Pernah Merampok di Malaysia

By nova.id, Rabu, 26 Maret 2014 | 06:12 WIB
Kelompok Effendi Pernah Merampok di Malaysia (nova.id)

Kelompok Effendi Pernah Merampok di Malaysia (nova.id)

"Foto: Laili "

"Tim Resmob sudah menangkap tersangka curas di sebuah hotel di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (21/3) sekitar pukul 03.40 WIB," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Selasa (25/3) di Mapolda Metro Jaya.

Setelah dibekuk, terungkap komplotan Muh. Effendi alias Heri sudah pernah merampok bahkan hingga keluar Jakarta yakni Batam hingga Malaysia.

"Mereka beroperasi setelah melakukan pencurian dengan kekerasan di suatu daerah ke daerah lain. Salah satunya sampai ke Malaysia," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, didampingi Kasubdit Resmob AKBP Adex Yudiswan, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/3) siang.

Kelompok Heri sendiri mampu mengolaborasikan kelompok Lampung dan Sumbawa selama beroperasi. Polda Metro Jaya mulai memburu kelompok Heri berdasarkan 4 laporan pencurian selama 21 Februari 2014, 6 Februari 2014, 7 Januari 2014 dan 6 Mei 2013 di Cipayung, Cimanggis, dan Kabupaten Bogor.

"Dari 4 laporan, kita buru 5 tersangka. Baru 2 tertangkap namun satu meninggal dunia dalam pengembangan (otak komplotan yakni ME), sedangkan 3 lagi masih DPO (buron)," ungkap Rikwanto.

Komplotan ini kerap merampok dengan cara mencongkel, kemudian mengancam korban maupun seluruh penghuni. "Korban sempat diikat, dilakban, bahkan tak segan mengancam dengan golok," ujarnya lagi.

Jika menemukan brangkas, pelaku akan meminta brangkas dibukakan atau kalau tidak, pemilik akan dilukai dengan golok.

Saat beraksi, pelaku juga menggunakan sarung tangan, tangga (untuk memanjat), serta membawa balok kayu untuk memukul korbannya.

Pada tahun 2012, menurut otak komplotan yang telah tewas, kelompok curas ini pernah sampai ke negeri jiran untuk merampok. "Sejauh ini pilih Malaysia  karena mirip orang Malaysia," ujar Adex menambahkan.

Setelah itu, komplotan sempat menyeberang ke Batam dan lanjut merampok, hingga tahun 2014 melakukan perampokan di beberapa wilayah di Jakarta.

"Sasarannya, rumah warga non pribumi,  WNA atau etnis tertentu. Mereka masuk untuk merampok dan jika melawan diikat bahkan ada salah satu TKP yang korbannya dibacok," ujar Adex lagi.

Laili