Kondisi Hafidz membuat dua menteri tergerak untuk menjenguknya di RS Pertamedika Sentul City, yaitu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Linda Gumelar dan Dahlan Iskan. Linda Gumelar mengunjungi Hafidz Sabtu (1/3) dan Dahlan Iskan hadir sehari setelahnya. "Perhatian yang diberikan Menteri merupakan sebuah berkah atas semua perjuangan yang Hafidz dan keluarga lakukan," ujar Astri Wijayanti, Corporate Public Relation RS Pertamedika Sentul City.
Kepada Linda, Hafidz sempat menyatakan keinginannya minta sepeda. Hafidz memang sudah lama bermain sepeda, tapi keterbatasan fisik membuatnya kesulitan bermain. Linda pun berjanji akan membelikan sepeda, yang disambut Hafidz dengan suka cita. Dan, Bu Linda memang benar-benar memenuhi janjinya. Mengetahui sang ayah yang jadi pendonor hati, Linda mengungkapkan, "Kisah Hafidz menunjukkan betapa pentingnya peran sang ayah dalam sebuah keluarga. Itu akan sangat berdampak baik bagi ibu maupun anaknya. Sekarang adalah saatnya kita mendukung Hafidz dan para dokter harus lebih baik lagi dalam menjaga kondisinya," ujar Linda yang menjenguk Hafidz di ruang ICU.
Kini, Hafidz dalam kondisi stabil dan dalam pengawasan intensif . Prof Koichi Tanaka mengatakan, "Transplantasi hati pada anak merupakan sebuah operasi yang tidak mudah. Sebab, pembuluh darah anak-anak lebih kecil dan rapuh dibandingkan orang dewasa."
Perawatan setelah transplantasi adalah fase yang sangat membutuhkan penanganan intensif. Untuk Hafidz, satu bulan pertama adalah masa yang krusiao dalam perkembangan hati baru yang dicangkokkan. Pencangkokan hati memerlukan masa minimal 7-14 hari untuk beradaptasi dengan seluruh organ tubuh Hafidz. Pengobatan Hafidz memerlukan waktu sekurangnya 1 tahun ke depan.
Henry