Sementara itu, sang istri, Amal, justru bertolak ke Yunani. Namun kali ini wanita cantik berambut panjang ini sudah menyebut namanya sebagai Amal Clooney, seperti yang tertera dalam website firma hukum tempatnya bekerja di London, Inggris, Doughty Street Chambers.
Pengacara berusia 36 tahun ini berkunjung ke ibu kota Yunani, Athena, bersama seorang arkelog David Hill dan pengacara lain Geoffrey Robertson. Kedatangan mereka ke Yunani bertujuan untuk bertemu Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras, dan pihak resmi yang mengurusi soal kebudayaan di negeri itu.
Ya, Amal akan menjembatani kerja sama antara Pemerintahan Yunani dengan Inggris dalam rangka mengembalikan koleksi klasik peninggalan pra sejarah Yunani berupa patung yang terbuat dari marmer, yang dikenal dengan nama Parthenon Marbles atau Elgin Marbles, yang saat ini berada di British Museum di London.
Patung marmer yang ditemukan di kawasan Acropolis, Yunani, sejak 200 tahun lalu itu, sempat dibawa dari negeri asalnya ke Inggris oleh seorang diplomat Inggris, Thomas Bruce, yang merupakan keturunan ke-7 dari Earl of Elgin. Namun sejumlah tekanan telah membuat pihak British Museum harus mengembalikan 'harta karun' asal Yunani itu ke negara asalnya. Terutama setelah badan PBB, UNESCO, meminta kedua negara melakukan mediasi.
Mengenai pekerjaan yang telah dilakukan oleh Amal sejak awal tahun ini, George sempat memberikan komentarnya saat ditemui saat mempromosikan filmnya, The Monuments Men. "Saya pikir sangat baik bagi siapa pun untuk melestarikan artefak yang berasal dari negaranya. Dan mediasai merupakan cara yang adil untuk menyelesaikan masalah itu," ujar George yang sangat mendukung pekerjaan istrinya sebagai pengacara pembela hak azasi manusia itu.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com
SUMBER: HELLO MAGAZINE