Taktik Mudik Dari Pemudik Sejati (2)

By nova.id, Kamis, 17 September 2009 | 05:15 WIB
Taktik Mudik Dari Pemudik Sejati 2 (nova.id)

Taktik Mudik Dari Pemudik Sejati 2 (nova.id)

"Tetap waspada saat mudik dengan kendaraan umum. Kini yang sedang marak adalah pembiusan lewat minuman. (Foto: Dok. KOMPAS/Wisnu Widiantoro) "

MINUMAN TETAP DINGIN Nurul Hidayati (33) mudik naik kereta api dengan suami dan anak kembar, Nauval dan Haikal (4, 3 tahun) ke Yogya.

A. Tiket Pesan tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan agar bisa mendapat tiket sesuai keinginan. Perhatikan tanggal dan jam keberangkatan di tiket, jangan sampai salah.

B. Baju Bawa seperlunya. Biasanya kalau di rumah di kampung halaman masih menyimpan baju sendiri, bisa menghemat tempat dan tenaga karena tidak perlu membawa banyak. Beda untuk anak-anak yang justru disarankan membawa lebih banyak.

Kalau orang dewasa, misalnya, perlu 7-8 setel pakaian, anak-anak bisa dua kali lipatnya. Ada sebagian orang mengirim terlebih dahulu barang-barang tersebut, tapi Nurul tidak melakukannya. "Justru lebih ribet kalau dipaketkan. Baik dari sisi waktu, uang, dan tenaga karena harus mengurus lagi ke tempat pengiriman."

C. Makanan & MinumanBawa dalam jumlah banyak, terutaman minuman. Nurul punya cara khusus untuk menjaga minuman tetap dingin. Caranya, beberapa jam sebelum berangkat (kalau berangkat malam, lakukan siang), masukkan susu cair, air mineral, atau minuman ringan ke dalam freezer. Ketika berangkat, ambil minuman tersebut. Jadi, saat diminum masih dalam kondisi dingin.

Bisa saja membeli minuman di kereta, tapi biasanya lebih mahal dan repot. Bawa makanan seperti roti, biskuit, permen. Simpan makanan dan minuman di dalam tas kecil, jadi mudah diambilnya. Bawa juga mi instan agar praktis. Tidak perlu bawa termos karena bisa minta atau beli air panas di gerbong restorasi.

D. Tas KecilSimpan beberapa baju ganti anak, handuk kecil, tisu basah/kering, serta obat-obat penting dalam tas kecil agar mudah diambil.

E. HiburanAgar anak tidak bosan, bawakan mainan, pensil warna, krayon, buku cerita, atau buku gambar. Atau suruh anak-anak melihat pemandangan di luar sambil dijelaskan apa saja yang dilihat mereka. Untungnya naik kereta, kita bisa jalan-jalan di dalam, ajak anak berkenalan dengan teman sebayanya hingga mereka bisa bermain bersama. Apalagi kalau sebagian penumpang sudah ada yang turun, suasana kereta makin longgar, anak-anak pun bebas bermain.

F. Tidur Selimut dan bantal yang diberikan pihak kereta bisa dimanfaatkan buat alas tidur anak-anak. Kalau anaknya lebih dari satu, anak yang lain tidurkan di pangkuan kita. Agar anak tidur nyenyak, jangan disuruh tidur siang dulu di rumah. Biarkan anak-anak bermain dan capek, jadi di kereta mereka dalam kondisi capek dan mengantuk. Tidur mereka pun nyenyak dan tidak terbangun. Kalau sudah tidur siang dulu, biasanya anak akan susah tidur malamnya.

G. Waspada Tidak perlu memakai perhiasan yang mencolok mata karena hanya akan mengundang tangan-tangan jahil. Bawa uang seperlunya, simpan di tas yang diletakkan di depan badan kita. Biasanya Nurul menyimpan uang di saku rahasia di celana panjangnya. Jadi, ada kantong tambahan yang dijahit di antara retsleting dan saku celana.

Kalau di kemeja suami, ada saku tambahan yang dipasang selain saku yang lama. Tetap santai dan relaks saat bepergian, namun tetap menjaga kewaspadaan. Jangan menyimpan uang di dalam koper karena kalau koper dicuri, uang ikut lenyap tanpa bekas. Noverita K. Waldan