Sopir Angkot Rebutan Penumpang di terminal Situbondo

By nova.id, Jumat, 4 September 2009 | 13:27 WIB
Sopir Angkot Rebutan Penumpang di terminal Situbondo (nova.id)

Beginilah jadinya, jika posisi/lokasi terminal Situbondo tidak segera dipindahkan ke pinggiran Situbondo.

Dan ujung-ujungnya, tidak kurang dari sekitar empat puluh sopir angkot (angkutan kota) di terminal Situbondo, Jawa Timur (Jatim) siang tadi, Kamis (03/09) tepat pukul 11.00 WIB berunjuk rasa/berdemonstrasi hanya gara-gara jatah penumpangnya direbut oleh para sopir bis jurusan Situbondo - Surabaya, Situbondo - Jember dan bis jurusan Situbondo Banyuwangi.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun HAI online menyatakan bahwa, selain kecewa dan kesal terhadap para sopir bis karena penumpangnya selalu direbut, para sopir angkot juga kecewa dan kesal kepada polisi lalu lintas yang dianggap pekerjaannya di jalan raya selalu terkesan mencari-cari kesalahan orang. Dan ujung-ujungnya, mereka berada pada klimaks kemarahan yang berujung dengan aksi demonstrasi. Menurut pantauan di lapangan menyebutkan bahwa, kekesalan dan kemarahan para sopir angkot tersebut dwujudkan dengan cara aksi memberhentikan lajunya bis yang membawa para penumpang jurusan Situbondo - Surabaya, Situbondo-Banyuwangi dan juga bis jurusan Situbondo - Jember.

Hal itu juga terlihat ketika sejumlah sopir angkot yang sedang menghalau dan menghadang lajunya bis yang kebetulan keluar dari pintu gerbang terminal agar bis tersebut tidak jadi berangkat dengan bawaan penumpang mereka (penumpang "milik" sopir angkot-red).

"Saya tidak segan segan memberhentikan jalannya bis-bis yang akan melaju ke arah luar kota Situbondo, karena penumpang bawaan mereka itu adalah penumpang kami semua yang dibawanya," ujar salah satu sopir angkot yang enggan disebutkan namanya di sela-sela demonstrasi kepadaHAI online.

Bahkan, ada salah satu sopir angkot yang menyatakan akan membakar bis-bis itu jika masih memaksa membawa penumpang mereka ke luar kota.

"Saya tidak takut mebakar bis mereka jika mereka masih memaksa mengangkut penumpang kami," ujarnya.(*)