Polres Pamekasan menyelidiki kasus meninggalnya Wulandari,11 siswa kelas IV SDN Teja Barat III yang diduga mati tidak wajar. Kasus itu dilaporkan ibu kandung korban, Ny Endang ke Polres Pamekasan.
Informasinya sekujur tubuh korban membiru dan terdapat beberapa luka sobek. Seperti di dada terlihat bekas luka akibat setrika, di kedua paha dan kepala terdapat luka. Dugaan sementara, meninggalnya korban ada kaitannya dengan tindakan ibu tirinya, Yunita Dewi. "Kemarin ibu kandung korban sudah kami mintai keterangan. Dan kami sekarang sudah memanggil beberapa saksi yang dianggap mengetahui kematian korban," kata AKP Kholil, Kasat Reskrim Polres Pamekasan.
Menurut Kholil, untuk mengungkap kematian Wulan yang dilaporkan ibu kandungnya karena mati tidak wajar, polisi sudah bergerak melakukan penyelidikan.
Informasi yang dihimpun dari tetangga korban, sejak ayahnya, Jauhar cerai dengan Endang, kemudian menikahi Yanita Dewi, korban tinggal bersama Jauhar, sedang Endang merantau ke Kalimantan.
Selama tinggal bersama ibu tirinya, korban kerapkali mendapat hukuman, tidak hanya dimarahi, juga dipukul. "Kami pernah menerima pengaduan Wulan, jika ibu tirinya galak dan sering memukul dirinya," ujar salah seorang tetangga korban.
Dikatakan, sehari sebelum meninggal, Kamis (27/8), korban masih terlihat bermain bersama kakaknya, setelah itu warga melihat Wulan dibawa keluarganya ke rumah sakit karena tubuhnya membiru seperti keracunan.
Kepala Desa Teja Barat, Misnadin sudah mendegar jika kematian Wulan tidak wajar. Dari penuturan beberapa warga yang melihat saat korban dimandikan, di tubuhnya terdapat luka, terparah di bagian kepala. Namun Misnadin tidak berani menduga apakah kematian korban akibat penganiyaan atau faktor lain. Informasi dari keluarganya diperoleh jawaban jika Wulan mati karena terjatuh. "Untuk kepastiannya biar polisi yang menangani," kata Misnadin.st30/surya