Numpang Mobil 'Bayar' Rp 6 juta

By nova.id, Kamis, 13 Agustus 2009 | 00:51 WIB
Numpang Mobil Bayar Rp 6 juta (nova.id)

Yuliana, 22, warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Dander, Bojonegoro harus membayar mahal untuk menumpang mobil Kijang Innova dari orang yang baru dikenalnya. Ia harus merelakan uang Rp 6 juta yang baru saja diambilnya dari bank BNI dibawa kabur empat orang yang memberikan tumpangan kepadanya, Selasa (11/8).

Yuliana bersama Siti Nurdayati, 40, dan Mujinah, 40, mengambil uang Rp 6 juta di Bank BNI cabang Bojonegoro. Kemudian mereka bertiga jalan-jalan ke pasar Kota Bojonegoro. "Setelah itu, kami pulang dengan naik angkot," aku Yuliana.

Dalam perjalanan, ada salah satu penumpang yang tiba-tiba mencarter angkot tersebut. Anehnya, sang sopir yang ditepuk pundaknya itu langsung menurut dan berhenti mendadak untuk menurunkan para penumpang lain di Jl Mastrib. "Semua penumpang akhirnya turun di sana karena diminta oleh sopir," sambungnya.

Saat berada di pinggir jalan itu, tiba-tiba ada sebuah mobil Kijang Innova berhenti menghampiri. Di dalamnya, terdapat dua lelaki dan dua perempuan, yang langsung mengajak korban dan dua rekannya ikut menuju Sumberrejo dengan dalih perjalanan mereka searah. Tiga perempuan itu tanpa wasangka ikut naik ke mobil tersebut.

Dalam perjalanan, mereka ternyata tidak langsung pulang. Dengan berbagai alasan, korban malah diajak jalan-jalan ke sebuah swalayan di Bojonegoro. Di sana, korban diminta menukarkan uang Rp 6 juta yang dibawanya dengan selembar uang Korea senilai 100 won. "Setelah saya tukar uang itu, mereka langsung kabur meninggalkan kami bersama uang Korea dan selembar uang Rp 100.000," ujar Yuliana.

Merasa menjadi korban penipuan, Yuliana dan ketiga rekanya menuju Polsek Kota Bojonegoro untuk melaporkan kejadian ini. "Korban melapor telah menjadi korban penipuan dengan modus gendam. Kerugianya Rp 6 juta ditukar dengan selembar uang 1.000 won dan Rp 100.000," tegas Kapolsek Kota Bojonegoro AKP Supriyanto. Tidak dijelaskan, apakah uang Korea tersebut asli atau palsu.

"Kami masih melacak perkara ini dan berusaha mencari keberadaan empat orang pelaku," sambung Supriyanto. st31/surya