Beberapa minggu yang lalu, ketika aku baru pulang dari rumah sakit, Evert berkesempatan membersihkan rumahku. Ia menyapu, mengepel lantai, merapikan tempat tidurku, dan mencuci piring. Pokoknya, tidak ada bagian rumah yang ditinggalkannya dalam keadaan kotor. Namun selesai bekerja, ia hanya duduk dan terdiam (lagi). Aku yang mulai sewot dengan perubahan karakternya memberanikan diri bertanya. "Eh, kenapa kamu jadi anak diam saja, sih? Mau jadi anak bisu kamu? Anak kedua kamu, kan, sudah mau lahir, gembira sedikit, dong." Evert hanya tertawa. Aku juga sempat menganjurkan dia untuk mengoleskan pelembab ke wajahnya agar kembali putih dan cerah.
Ester Sondang