Dibayar Bakso Lain lagi ceritanya saat diminta merias anak penjual bakso di gang sempit Jl. Pajeksan, belakang Malioboro. Calon mempelai perempuan hanya mau dirias Tienuk yang sudah terkenal sebagai perias anak pejabat. Orangtuanya pun kalang kabut, takut tak bisa bayar. Saking sayangnya pada anak perempuan semata wayangnya, si tukang bakso memberanikan diri datang ke Tienuk dan dengan berlinang air mata ia mengungkapkan keinginan anaknya.
"Waktu itu, saya sedang ingin sekali punya anak perempuan dan membayangkan, pasti saya akan berbuat sama demi anak tercintanya." Akhirnya, dengan ikhlas ia merias anak si tukang bakso. Bayarannya? "Ya, bakso. Banyak sekali, cukup untuk pesta seminggu," canda Tienuk.
Keikhlasan Tienuk berbuah manis di kemudian hari. Ia memperoleh dua anak perempuan, Titisari Kusumaratri dan Candrikasari Kusumadewi. Sayangnya, hinggga kini keduanya belum tergerak mewarisi ilmu ibunda.Rini Sulistyati