Tetap Mantap Melangkah Meski Dalam Gelap (2)

By nova.id, Kamis, 16 Juli 2009 | 17:10 WIB
Tetap Mantap Melangkah Meski Dalam Gelap 2 (nova.id)

Tetap Mantap Melangkah Meski Dalam Gelap 2 (nova.id)
Tetap Mantap Melangkah Meski Dalam Gelap 2 (nova.id)

"Setelah sukses memproduksi baju muslim dewasa, Peni juga merambah busana anak. "

Suami Istimewa Ketangguhan Peni menjalani hidupnya yang tak senikmat orang lain, membuatnya kerap diminta berbagi pengalaman. "Mereka yang mulanya bisa melihat lalu mendadak buta, biasanya mengalami stres berat. Kalau yang memberi masukan orang 'normal', hasilnya akan beda ketimbang saya yang punya nasib sama dengan mereka. Sharing-nya jadi lebih pas."

Peni juga mengajar di SMP khusus anak tunanetra di Surabaya. "Sebelumnya, saya harus kuliah dulu selama setahun untuk memperoleh ser­tifikat mengajar. Waktu kuliah di Universitas Negeri Surabaya itu, saya masuk sepuluh besar di antara ratusan mahasiswa yang bermata normal, lo."

Kegiatan mengajar, tuturnya, ter­paksa dihentikan karena usaha garmennya memerlukan perhatian penuh. Bahkan Chamim Chudori, suami Peni, memilih mundur dari­ kantornya demi membantu mengelola usaha garmen mereka. Sang suami, kata Peni, selalu mendukungnya. "Padahal, saya dulu khawatir, apa dia tidak malu punya istri buta? Saya benar-benar beruntung mendapat suami seperti dia," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara keluarga Kol (Purn) Subiyakto (75) ini.

Dengan langkah mantap dan tegap, Peni terus menjalani hari-harinya kendati dalam kegelapan. "Justru dengan kekurangan ini, saya semakin meyakini betapa besarnya kekuasaan Tuhan. Bayang­kan saja, hanya dengan kekuatan pikiran, kadang saya bisa tahu seperti apa postur tubuh lawan bicara saya. Teman-teman yang sudah buta sejak lahir, biasanya juga memiliki kemampuan itu," kata Peni yang rajin melakukan salat tahajud dan berzikir di sela-sela kesibukannya.

Berulang kali pula ia bertutur, tak pernah berhenti mensyukuri segala yang dialaminya. "Percayalah, seberat apa pun cobaan dari Tuhan, kalau kita ikhlas menerimanya, tidak akan terasa berat, kok," katanya dengan bijak. Gandhi Wasono M