"Mbah.. Kakiku Copot" (1)

By nova.id, Selasa, 14 Juli 2009 | 17:07 WIB
Mbah Kakiku Copot 1 (nova.id)

Mbah Kakiku Copot 1 (nova.id)
Mbah Kakiku Copot 1 (nova.id)
Mbah Kakiku Copot 1 (nova.id)

"Semua orang berharap Puryanto segera tertangkap. "

Selain kasar, Puryanto juga mulai lepas tanggung jawab. Belakangan ini, kata Devi, Pur tak lagi memberi uang belanja. Makanya. ia terpaksa jualan sayur untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Kalau tidak bekerja, kami dapat duit dari mana? Tapi setelah kerja justru dicemburui," timpal Sukemi, ibu kandung Devi.

Percekcokan itu bukan hanya kepada istrinya saja, tapi juga kepada Sukemi, mertuanya. "Karena saya jengkel, tempo hari dia sempat saya usir dari rumah. Masak, saya membelikan kue untuk Tegar dan adiknya kok dia malah marah-marah," cetus Sukemi.

Puryanto, lanjut Devi, belakangan berjualan pentol keliling kampung. Tapi, sebelumnya, pekerjaan suaminya tersebut adalah pengamen, juga terkadang sebagai tenaga kasar di sawah. "Dari hasil penjualan pentol sebenarnya lumayan, tapi tidak diberikan saya, tapi justru untuk main playstation di dekat terminal."Gandhi Wasono M