"Kebenaran Pasti Menang!" (1)

By nova.id, Selasa, 23 Juni 2009 | 03:56 WIB
Kebenaran Pasti Menang! 1 (nova.id)

Kebenaran Pasti Menang! 1 (nova.id)
Kebenaran Pasti Menang! 1 (nova.id)

""saya sudah maafkan Mas Poeji. Tapi seandainya saja dia mita kami kembali, saya tidak akan pernah mau," ujar Nazwita. (Foto: Repro Dok.Pri/Romy Palar/NOVA) "

Buku Nikah Bahasa Inggris Melihat perlakuannya yang seperti itu, aku tidak berani bertanya mengapa sikapnya berubah menjadi kasar kepada kami. Aku tahu ia hanya akan menjawab pertanyaanku dengan penganiayaan. Aku hanya mampu mendiskusikan hal ini ke keluarganya. Pernah, suatu hari, aku mengajukan cerai. Namun ia menolak dengan tegas.

Tanpa sepengetahuanku, diam-diam Mas Poeji membuat surat nikah siri palsu dengan Husnah. Tidak hanya itu. Mas Poeji juga memalsukan buku nikah mereka dengan versi bahasa Inggris. Aku tahu itu palsu karena di buku nikah ditulis mereka menikah tahun 1986. Tahun segitu, kan, buku nikah berbahasa Inggris belum ada, tapi baru ada di tahun 2004. Tidak tanggung-tanggung, Mas Poeji juga mengubah semua akta kelahiran keempat anak Husnah menjadi anaknya.

Hingga kemudian, datanglah Hari Sabtu yang nahas itu (22/11/08). Siang itu, aku dan Mas Poeji perang besar. Tanpa tahu apa salahku, ia memukul dan mencekik aku. Dimas yang melihat kejadian itu saat keluar dari kamar mandi, langsung berusaha menghentikan aksi ayahnya. "Istighfar, Papi. Sabar!" kata Dimas.

Teriakan Dimas membuat Mas Poeji makin kalap. Seperti orang kesetanan ia membalikkan badannya dan memukul mulut Dimas, kemudian memegang kerah bajunya, mengangkatnya, dan membantingnya ke lantai. Seakan belum puas, Mas Poeji kemudian mengambil alat fitnes dan menjatuhkannya ke atas tubuh Dimas. Darah pun keluar dengan derasnya dari kepala dan mulut Dimas.