Caleg Stres Makin Banyak, 15 Orang Masuk Panti Rehabilitasi

By nova.id, Minggu, 19 April 2009 | 23:47 WIB
Caleg Stres Makin Banyak 15 Orang Masuk Panti Rehabilitasi (nova.id)

NOVA.id - Caleg (calon legislatif) yang mengalami gangguan jiwa lantaran gagal dalam pemilu legislatif terus bertambah. Terhitung hingga Minggu (19/4) sudah ada 15 orang yang dirawat di Pondok Pesantren (Ponpes) Rehabilitasi Jiwa An-Nawawi, Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.

Kelimabelas orang yang resmi menjadi penghuni panti rehabilitasi itu karena gagal menjadi anggota dewan, masuk ke ponpes dalam sepekan terakhir menyusul dua caleg dari Jateng yang telah lebih dulu dirawat dengan kasus serupa.

Pengasuh Ponpes Rehabilitasi Jiwa An-Nawawi, KH Fahrur Rozi mengungkapkan, lembaganya selain memberikan pengajaran pendidikan agama layaknya ponpes lainnya, juga menerima pasien yang ingin direhabilitasi karena masalah gangguan jiwa. Menurutnya, dalam upaya melayani masyarakat atau pasien tersebut lembaganya mampu menampung pasian antara 60-70 orang.

"Sudah ada 15 pasien yang telah berobat pada kami. Beberapa di antaranya mengaku caleg. Bahkan, tadi pagi (kemarin) barusan pulang dua caleg dari Solo dan Madiun," ungkapnya. "Tapi mohon maaf, kami tidak bisa menyebutkan identitas para pasien ini," sambungnya.

Hal tersebut dilakukan demi kebaikan pasien, dan keluarga yang bersangkutan. Termasuk, lanjutnya, untuk mejaga harkat dan martabat pasien dan keluarganya. "Sebab, mereka malu jika dipublikasikan. Jadi kami juga menghormati itu," ujarnya.

Mengenai terapi yang diberikan, katanya, juga bergantung kepada berat dan tidaknya depresi yang dialami pasien. Jika tidak terlalu berat, tidak butuh waktu lama. Untuk pasien yang mengalami gangguan jiwa kategori berat memerlukan waktu yang lama.

Kiai Rozi mengakui, pascapemilu yang digelar sepekan lalu, ponpesnya tidak pernah sepi dari kunjungan pasien dan wartawan dari media cetak dan elektronik. Kondisi tersebut, katanya, membuat terapi yang dilakukan menjadi tidak maksimal. "Kadang kita jadi tidak konsentrasi. Sementara pasien juga serba salah.Ya, karena para pasien harus bangun dan berjalan saat diambil gambarnya," jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya melakukan sejumlah terapi yang di antaranya dengan terapi jalan, dan dilakukan di sebuah tempat tertentu. Bahkan, saat ini pemulihan kejiwaan pasien juga dilakukan di sebuah hotel di kawasan Kota Bojonegoro. "Hari ini juga datang lagi dua orang caleg dari sebuah kota di Jawa Tengah. Selain itu, saya juga bersedia memberi terapi dengan cara datang ke rumah pasien," tambahnya. st31