Salah satu yang pernah memakai jasanya, Gugun Gondrong saat diterbangkan ke Singapura. Nah, untuk menikmati pelayanan Medic One, harus menjadi anggota dengan iuran hingga belasan jutaan rupiah per tahun.
Jasa ini, kata sang manajer operasional, Vivi alias Drg. D.G. Savitri Wairahadikusumah, MPH, adalah solusi praktis bagi orang yang sangat peduli dengan kesehatan. "Misalnya, ada anggota yang sedang hamil terserang flu, enggak perlu ke dokter. Tinggal telepon, akan kami beri jalan keluarnya. Daripada tanya kanan-kiri yang enggak jelas jawabannya. Atau ada dokter yang langsung datang ke rumah."
Sekali waktu, cerita Vivi, salah satu dari sekitar 700 anggotanya, mau melahirkan. "Dia sedang di mal saat itu dan saat menelepon, sudah bukaan satu. Kebetulan pula ia maunya melahirkan di Bogor. Kamilah yang menyiapkan segala keperluan, si ibu tinggal datang, enggak perlu repot mengurus deposit segala."
Selain itu, mereka juga memiliki misi terciptanya A Safer Jakarta. Paling tidak, 10 persen dari total masyarakat Jakarta menerima pelatihan dan memahami tata cara pemberian bantuan medis darurat agar dapat membantu menyelamatkan nyawa seseorang. "Kami membentuk komunitas save a life team dan mengajarkan secara gratis masalah kesehatan. Jadi, kalau ketemu orang yang jatuh di jalan, bukan hanya ditonton saja, tapi tahu apa yang harus dilakukan." Noverita K. Waldan