Kini Fani sudah mendapat haid. Sebelumnya, pelan-pelan kuberitahu Fani soal itu lewat penjelasan sederhana. Jadi, ketika tiba saatnya, dia tak panik atau takut. Di sisi lain, Fani juga mulai tertarik lawan jenisnya.
Setiap hari, aku, kan, mengantar-jemput dia ke sekolah, jadi aku hafal betul bahasa tubuhnya. Kalau ada cowok yang menarik hatinya, Fani akan terlihat bersikap lebih manis saat bertemu dengan cowok itu. Aku tanggap dan membiarkannya. Aku yakin, Fani telah tumbuh jadi anak yang tahu sopan-santun, kok. Apalagi, aku juga tak pernah lalai menjaga penampilan dan makanan yang dikonsumsi agar tubuhnya bagus. Aku sedih bila ada ada anak DS tak diurusi fisik dan penampilannya, hingga terkesan gemuk tak terurus.
Oh, ya, Fani memiliki dua adik, lelaki dan perempuan. Keduanya normal. Fani amat sayang pada mereka. Bagiku, dua adik Fani adalah "bonus" dari Tuhan atas kesabaranku merawat Fani.Masa-masa sulit membesarkan Fani, kini sudah kulalui. Sekarang tinggal menapaki tahap berikutnya: membantunya menggapai cita-cita menjadi pianis andal. Semoga!
Rini Sulistyati