Rian : Pembunuh Elen Biadab

By nova.id, Sabtu, 21 Maret 2009 | 02:29 WIB
Rian Pembunuh Elen Biadab (nova.id)

Fedrian Adrin alias Rian, ke­kasih Maria Fransisca Ber­nadet Elen Sutjiadi (22), korban pembunuhan di Mal Pa­cific Place, Jakarta Selatan, Se­lasa (17/3) malam, berha­rap, polisi segera mengungkap pembunuh kekasihnya. "Semua saya serahkan ke polisi, biar polisi saja yang me­­­nyelidikinya. Tunggu saja ha­sil penyelidikan seperti apa," ucap Rian dengan nada sendu. Rian mengatakan, Elen itu orangnya baik dan tidak punya masalah dengan siapa pun. "Saya tidak menyangka orang sebaik dia kok dibunuh dengan cara seperti itu," tuturnya seraya menambahkan bahwa sang pembunuh termasuk biadab.Menurut Rian, ia kontak terakhir dengan Elen pada Selasa (17/3) sekitar pukul 17.30. Elen menelepon dan minta diantar ke Pacific Place. Namun, Rian menyatakan tidak bisa karena masih banyak tugas kantor. Meski sang arjuna tidak bisa menemaninya, Elen ti­dak kecewa. "Pe­san saya, kalau sudah sampai di Pacific Place, telepon lagi," ucap Rian. Saat menghubungi Rian, Elen masih dalam perjalanan menuju Pacific Place. Setelah itu keduanya tidak saling kontak. Lagi pula, malam itu HP Rian low battery dan harus diisi. Paginya Rian melihat televisi dan mendengar kejadian seorang wanita ditemukan tewas di Pacific Place.

"Begitu mendengar nama Pacific Place dan mayat wanita, saya langsung menebak jangan-jangan....," tutur Rian. Rian ber­gegas ke RSCM. Di RSCM Rian bertemu de­ngan orangtua Elen.Menurut rekan almarhum, Rian dan Elen sudah berencana menikah. "Keduanya sudah sering membahas rencana (pernikahan) itu. Kalau enggak tahun ini, ya tahun 2010," ucap Via (22), sahabat dekat Elen, yang ditemui seusai pemakaman jenazah Elen di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Jumat siang. Apakah motif pembunuhan Elen terkait masalah percintaan dengan seseorang sebelum korban menjalin kasih dengan Rian? Via tidak berani menjawab. Demikian juga dengan Rian, yang sudah dua tahun menjalin asmara dengan Elen. DimakamkanPemakaman jenazah Elen di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, dimulai sekitar pukul 11.00. Orangtua Elen, Leny Kosasih dan Edi Sutjiadi, serta kedua adik Elen, Edward (18) dan Edwin (14), tidak kuasa me­nahan tangis.Leny Kosasih mengatakan, dia menyerahkan sepenuhnya ka­sus pembunuhan anaknya ini ke polisi. Dia berharap pelakunya bisa segera ditangkap dan dihu­kum setimpal. "Di mata saya dia itu anak yang baik, tulang punggung keluarga," ucapnya pelan. Via mengatakan, Elen melamar kerja di sebuah perusahaan yang berkantor di Pacific Place dengan harapan mendapat penghasilan tambahan. "Dia cuma ingin kerja part time saja. Dia mau membahagiakan ke­luarga karena mau membiayai kuliah adiknya. Selain itu, dia mau melanjutkan kuliah S-1," tutur Via. Sementara itu, Kapolrestro Ja­karta Selatan Kombes Firman Shatyabudi kemarin siang me­negaskan bahwa pihaknya ma­sih mengumpulkan petunjuk. Firman juga mengatakan bahwa rekaman CCTV di Pacific Place telah dibuka, tetapi tidak ada petunjuk yang didapat. MahasiswiSementara itu, Polrestro De­pok menangkap Mul alias Asan, yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Irma Yuli, mahasiswi Program Studi Kebidanan Universitas Gunadarma. Motif pembunuhan ini, Irma menolak cinta Asan.Kasat Reskrim Polrestro De­pok Kompol Surya Malindra membenarkan bahwa pihaknya me­nangkap Mul alias Asan yang diduga sebagai pelaku pemer­ko­saan dan pembunuhan mahasiswi Gunadarma tersebut. Asan ditangkap di tempat kerjanya di Karawang, Jawa Barat, Jumat (20/3) siang.Seperti diberitakan, mayat Irma Yuli dibuang di pinggir rel di dekat kampus Universitas Indo­nesia (UI) Depok. Mayat Irma--sempat berstatus mayat tak dikenal--ditemukan pada 13 Oktober 2008, menjelang magrib. Gadis asal Cikampek, Karawang, ini terakhir meninggalkan rumah untuk kembali ke rumah kosnya di dekat Kampus Gunadarma di Salemba, Jakarta Pusat, karena masa perkuliahan akan segera dimulai. ded/yos/dod/wartakota