Artis sinetron sekaligus pemilik agensi model Hanny Collections, Hanny A Wahab (53), digagahi dalam kondisi sudah tak bernyawa. Perbuatan keji ini dilakukan Hendy Lesmana (23) yang menyimpan dendam kesumat kepada Hanny karena kerap dimarahi."Dia kerap memarahi saya karena saya tidak seperti pembantunya yang dulu yang bisa masak dan bisa mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Sementara saya tidak bisa masak," kata Hendy di Mapolrestro Jakarta Barat, Selasa (17/3) siang.Hendy mengaku, awalnya ia hanya ingin menggasak harta mantan majikannya itu. Ketika masuk kamar Hanny, dia mendapati artis di sinetron Wulan tersebut tidur dengan pakaian sedikit tersingkap. Hendy lalu melumpuhkan Hanny dan menodainya.Hendy menjadi pembantu di rumah Hanny sekitar setahun. Dia adalah satu-satunya pembantu yang tinggal dan bekerja penuh di rumah Hanny. Namun, dia tak betah lantaran kerap dimarahi.Menjelang akhir Februari, Hendy berhenti bekerja di rumah Hanny tanpa pamit. Dia lalu menumpang pada temannya, Rahmat, yang mengontrak rumah di Angke, Tambora. Rupanya, Hendy yang sakit hati atas perlakuan janda tiga anak ini berniat balas dendam.Hendy kemudian mengajak dua temannya, Rahmat dan Herman, menguras isi rumah Hanny di Blok B5 Perumahan Interkota, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Ajakan itu diterima. Pada Selasa (10/3) malam, mereka pergi ke rumah Hanny dengan KRL Jakarta-Tangerang dari Stasiun KA Angke sampai Stasiun Rawabuaya, Cengkareng.Dari Stasiun Rawabuaya, Hendy dan kawan-kawannya berjalan kaki ke Perumahan Interkota. Beberapa meter dari rumah Hanny, Hendi melihat janda tiga anak tersebut sedang menerima tamu yang terdiri atas tiga pria. Belakangan diketahui, ketiganya adalah mitra kerja Hanny pada sebuah ajang pemilihan model. Hanny termasuk juri di acara tersebut.Saat Hanny menerima tamunya, datanglah Amir -sepupu Hanny- dan anaknya. Bapak dan anak tersebut datang untuk membersihkan rumah Hanny yang beberapa kamarnya disewakan sebagai kamar kos. Menurut Hendy, Amir setiap malam atau sepulang dari tempat kerjanya di sebuah perusahaan minuman di Cengkareng datang ke rumah Hanny untuk membersihkan rumah tersebut.Mendekati pukul 23.00, Hendy menyuruh Rahmat dan Herman kembali ke Stasiun Rawabuaya dan menunggunya di tempat itu. Sesaat kemudian, ketiga tamu Hanny pulang. Hendy pun buru-buru masuk ke kamar kos yang kosong. Dia bersembunyi di kamar tersebut, menunggu Amir dan anaknya pulang.Sekitar pukul 00.00, Amir dan anaknya pamit kepada Hanny. Mereka tinggal tak jauh dari rumah Hanny, persisnya di Jalan Puskesmas II, Duri Kosambi. Sesaat kemudian, Hendy keluar dari persembunyian dan menggeledah kamar per kamar.Hendy mengambil sebuah konsol permainan digital, empat telepon genggam, serta tas berisi surat-surat dan uang Rp 1,5 juta. Kamar terakhir yang didatangi Hendy adalah kamar Hanny.DipotretKetika masuk ke kamar tersebut, timbul niat bejat Hendy. Dia lalu kembali ke kamar kos yang kosong untuk menyimpan barang-barang Hanny yang telah diambilnya.Hendy, dengan alu atau antan yang ia ambil di dapur, kemudian kembali ke kamar Hanny. Alu tersebut dihantamkan berkali-kali sehingga wanita juri beberapa lomba modelling ini tak bergerak. Hendy kemudian mengambil bantal dan membekap wajah mantan majikannya.Hendy lantas menelanjangi Hanny dan menggagahinya. Dia juga memotret tubuh Hanny yang tanpa busana itu dengan handphone berkamera. Hendy mengaku tiga kali menjepretkan kamera. Setelah menutupi jasad Hanny dengan bantal dan selimut, Hendy menemui dua rekannya di stasiun. Ketiganya kemudian kabur ke Cirebon lalu ke Sukabumi.Pada Rabu (11/3) pagi, Aat (16) -anak kedua Hanny- mendapati ibunya tewas mengenaskan. Polisi menemukan luka pukulan benda tumpul di dada, bagian belakang kepala, dan dagu. Polisi juga menduga Hanny diperkosa.Kemarin, Wakapolrestro Jakarta Barat AKBP Hazid Hanini mengatakan, Hendy dan Rahmat ditangkap di rumah kerabat Hendy di Sukabumi. "Awalnya mereka lari ke Cirebon lalu pindah ke Sukabumi," katanya. "Mereka sempat berusaha melarikan diri namun petugas berhasil mengepungnya," imbuhnya.Menurut Hazid, Rahmat bisa dijerat dengan pasal penadahan barang-barang hasil kejahatan. Sedangkan Herman, hingga semalam, belum tertangkap. Menurut Hazid, Herman bisa saja dijerat dengan pasal mengetahui suatu kejahatan namun tidak melapor kepada aparat berwenang.Secara terpisah, Irma -putri sulung Hanny Wahab- bersyukur karena pembunuh sang ibu sudah tertangkap sekaligus mengucapkan terima kasih kepada polisi. "Saya bersyukur pembunuhnya sudah tertangkap. Semoga dengan tertangkapnya si pelaku, arwah ibu saya tenang di alam sana," tuturnya.Toto Sunandar/WartakotaFoto : Repro