Yang Benar Pengakuan Ryan atau Keyakinan Polisi?

By nova.id, Minggu, 24 Agustus 2008 | 07:07 WIB
Yang Benar Pengakuan Ryan atau Keyakinan Polisi (nova.id)

Yang Benar Pengakuan Ryan atau Keyakinan Polisi (nova.id)

"Foto : Surya / Habibur Rohman "

Pengakuan terbaru Veri Idham Henyansah alias Ryan (30) bahwa mayat Mr X, yang dia bunuh dan kubur di belakang rumah orangtuanya di Jombang adalah Asrori, perlu ditindaklanjuti oleh kepolisian dengan serius.Sebab, dari penelusuran Surya, ditemukan sejumlah kejanggalan dalam pernyataan resmi kepolisian bahwa Mr X bukanlah Asrori. Dari kejanggalan-kejanggalan tersebut, terungkap indikasi yang makin mengarahkan bahwa justru Mr X itu adalah Asrori.Sejalan dengan indikasi itu pula, maka kuat dugaan mayat yang ditemukan di kebun tebu di Desa/Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, bukanlah Asrori. Kejadian di Jombang Jumat (22/8) kemarin menguatkan hasil investigasi Surya.Sumber Surya memberitahu, tim dari Polda Jatim beranggotakan 5 orang kemarin mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jombang.Di sana, tim Polda meminta berkas-berkas kasus pembunuhan Asrori, yang selama ini diyakini penegak hukum mayatnya ditemukan di kebun tebu di Desa Bandarkedungmulyo. Bukan di pekarangan orangtua Ryan di Desa Jatiwates, Tembelang, Jombang -seperti pengakuan terbaru Ryan.Setelah dari PN, tim Polda menuju ke LP Jombang untuk bertemu dengan Imam Hambali alias Kemat, 26, dan Devid Eko Priyanto, 17. Oleh hakim PN Jombang, Kemat divonis 17 tahun dan Devid 12 tahun pada Mei 2008 lalu.Berdasarkan fakta-fakta di persidangan PN Jombang, dua lelaki ini diyakini sebagai pelaku pembunuhan Asrori yang mayatnya ditemukan di kebun tebu itu. Satu tersangka pelaku, yaitu Maman Sugianto alias Sugik, proses hukumnya masih berjalan dan dia juga ditahan di LP Jombang.Namun, dari perkembangan terakhir dengan datangnya tim Polda ke Jombang, indikasi makin menguat bahwa Kemat dan Devid sekarang diragukan sebagai pembunuh Asrori. Justru, pembunuh Asrori kini mengarah ke Ryan.Apalagi, tim Polda, menurut sumber Surya, lantas menuju ke rumah keluarga Asrori di Desa Kalangsemanding, Kec. Perak, Jombang. Sumber Surya menduga, kepergian ke rumah orangtua Asrori itu untuk mengambil sample darah mereka guna dicocokkan dengan ciri-ciri DNA Mr X.Sebelumnya, sampai dua hari lalu, kepolisian masih menyisihkan kemungkinan tes DNA keluarga Asrori karena berdasarkan cirri-ciri fisik, mayat di kebun tebu itulah Asrori, bukan yang Mr X.Sumber Surya di Polda Jatim tak menyangkal saat ditanya tentang kedatangan tim dari Satuan Pidana Umum (Satpidum) Polda Jatim ke Jombang kemarin.Kata dia, tim beranggotakan sedikitnya 5 orang. Mereka ditugaskan untuk mengambil sample darah keluarga Asrori, meminta keterangan ulang dari Kemat, Devid dan Maman Sugianto di LP Jombang serta meminta berkas di Polres Jombang. "Hasilnya masih akan dirapatkan dulu. Jangan sekarang ya," ujar sumber di Polda itu.Tujuh KejanggalanUntuk diketahui, pada penggalian kuburan di pekarangan rumah orangtua Ryan di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kec. Tembelang, Jombang pada 21 Juli dan 28 Juli lalu, ditemukan 10 mayat korban Ryan. Sebanyak 9 mayat telah dikenali dan diserahkan pada keluarga mereka masing-masing.Namun, satu mayat yang ditemukan di dekat pohon salak di pekarangan itu, belum dikenali sehingga disebut Mr X. Ryan lupa nama korban yang satu itu, dan kala itu hanya memberitahu bahwa korban Mr X tersebut dibunuhnya sekitar Desember 2006.Tetapi, kepada kerabatnya yang menjenguk di tahanan Polda Metro Jaya (Jakarta) 17 Agustus lalu, Ryan memberi pengakuan terbaru. Dia kini ingat bahwa Mr X itu adalah Asrori, dan dibunuhnya sekitar bulan Oktober 2007 usai Lebaran.Guna menindaklanjuti pengakuan Ryan tersebut, sejak 18 hingga 22 Agustus kemarin, Surya melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang terkait dengan Mr X dan Asrori. Analisis atas hasil penelusuran itu mengarahkan pada indikasi dan dugaan bahwa Mr X adalah Asrori -sebagaimana pengakuan Ryan.Sejauh ini, kepolisian membantah tegas bahwa Mr X adalah Asrori. Menurut polisi, Asrori yang sesungguhnya adalah mayat yang ditemukan di kebun tebu di Desa Bandarkedungmulyo. Bukan yang Mr X di belakang rumah Ryan.Namun, setelah Surya melakukan penelusuran, penegasan pihak kepolisian itu mengundang setidaknya tujuh tanda-tanya dan kejanggalan.Pertama, pembuktian bahwa mayat di kebun tebu adalah Asrori didasarkan pada identifikasi lewat ciri-ciri fisik. Padahal, saat ditemukan pada 29 September 2007 itu, mayat tersebut -termasuk wajahnya-- sudah membusuk dan rusak sehingga tak mudah dikenali.Kedua, ada keterangan bahwa baju yang menempel pada mayat di kebun tebu itu bukanlah baju yang biasa dipakai oleh Asrori.Ketiga, polisi berpegang bahwa mayat Mr X di rumah Ryan dibunuh pada Desember 2006 -sesuai pengakuan awal Ryan. Padahal, pengakuan terbaru Ryan, mayat Mr X itu dibunuhnya sekitar Oktober 2007, setelah ramai-ramai berita tentang mayat Asrori di kebun tebu itu.Kepada kerabatnya yang menjenguk 17 Agustus lalu di tahanan, Ryan mengatakan, "Karena sudah diberitakan Asrori dibunuh di kebun tebu, ya sudah, kubunuh sekalian saja Asrori." Saat itu Ryan memang jengkel pada Asrori yang mengajaknya kencan. Di kalangan waria atau gay di Jombang, Asrori punya panggilan Aldo. Ryan sendiri seorang gay.Keempat dalam kuburan mayat Mr X ditemukan banyak gelang karet serta kalung. Menurut polisi, seorang pemuda bernama M Affandi (asal Tembelang, Jombang) yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, memiliki ciri-ciri mendekati Mr X. Terutama dalam hal pemakaian karet gelang dan kalung.Namun, kepada Surya, keluarga Affandi mengatakan Affandi tak pernah memakai kalung selama hidupnya. Affandi memang memakai karet gelang, tapi cuma satu biji, tidak rentengan.Kelima karena polisi masih condong bahwa Mr X dibunuh Desember 2006, dan Mr X itu mendekati ciri-ciri Affandi, pengakuan kakak Affandi meruntuhkannya. Sebab, pada Oktober 2007, Syaikhudin (kakak kandung Affandi) (34) masih bertatap muka dengan adiknya itu di Bali."Firasat saya, Mr X itu bukan Affandi," kata Lukman Khakim (42) kakak kandung Affandi lainnya, Jumat (22/8), kepada Surya.Keenam karena mayat di kebun tebu diyakini aparat sebagai Asrori, maka menjadi tanda tanya besar kenapa keluarga Asrori dipanggil ke markas Polda Jatim pada awal Agustus lalu. Agung, kakak Asrori, mengatakan pemanggilannya ke Polda untuk ditanyai tentang ciri-ciri Asrori."Ya saya jelaskan secara detil ciri-cirinya," kata Agung (38) pada Surya, Kamis (21/8).Jika identitas Asrori sudah dipastikan, kenapa ciri-ciri Asrori ditanyakan lagi pada keluarganya?Ketujuh empat DNA pembanding yang diambil dari empat anggota keluarga yang melaporkan kemungkinan Mr X adalah saudara mereka, belum ada satu pun yang identik dengan Mr X. Itu setelah diteliti di Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Mabes Polri. DNA Lukman Khakim (kakak Affandi) adalah salah-satu dari empat DNA pembanding yang telah dicocokkan itu.Tampaknya, karena kepolisian masih condong pada dugaan bahwa Affandi sebagai Mr X, maka pada 19 Agustus lalu telah diambil sample darah tambahan dari Muh. Achlis dan M Yusuf Azizy (keduanya juga kakak kandung Affandi) untuk dikirim ke Puslabfor di Jakarta. Affandi adalah nomor 7 dari 10 bersaudara anak pasangan Giman Trisno dan Halimah -yang keduanya sudah meninggal dunia.Selain tujuh kejanggalan tersebut, keterpautan Ryan dan Asrori terjadi ketika Ryan ikut diperiksa Polres Jombang terkait kasus penemuan mayat Asrori yang di kebun tebu. Tapi, Ryan hanya menjadi saksi, karena tak cukup bukti kala itu untuk menjadikannya sebagai tersangka.

Surya (st8/tja/rie)