Mengintip Gaya Hidup Ryan

By nova.id, Selasa, 19 Agustus 2008 | 07:57 WIB
Mengintip Gaya Hidup Ryan (nova.id)

Mengintip Gaya Hidup Ryan (nova.id)

"Foto : Gandhi / Nova Sutono / Surya "

Di balik kekejiannya menghabisi nyawa belasan orang, penampilan Ryan selalu rapi dan wangi. Selain rajin fitnes, Ryan tak pernah absen ke salon.Dari penelusuran NOVA, ada dua salon kecantikan dan satu tempat kebugaran di Jombang yang rajin dikunjunginya untuk melakukan perawatan tubuh.Sejak awal Mei 2007 hingga Maret 2008, kata dr. Bambang Hayunanto, Sp KK, Ryan menjadi pasien tetap perawatan wajah dan kulit di salon Dewi Kusuma miliknya. Tempat praktik Bambang tergabung dengan salon itu. "Waktu pertama kali datang, dia mengeluhkan jerawat di wajahnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, "Ia menjalani facial, pembersihan jerawat, dan chemical peeling untuk memutihkan dan mengencangkan wajah," jelas dokter sekaligus direktur RSUD Jombang ini.Pada kedatangan berikutnya, Ryan tak hanya minta jerawatnya dibersihkan, tapi juga minta krim serta suntik vitamin C agar kulitnya jadi putih sekaligus mulus. "Dia rajin datang. Setiap bulan pasti ke sini," kata Bambang yang mematok ongkos Rp 200 ribu sekali suntik.Yang menarik, "Waktu ditanya nama dan alamatnya untuk mengisi data status pasien, dia mengaku beralamat di Pondok Pesantren (Ponpes) Tambak Beras, Jombang. Katanya, dia anak mendiang Kiai Aman (Gus Aman), salah seorang kiai kharismatik sekaligus pengasuh ponpes itu. Katanya, sih, cuma dia putra Gus Aman dari ibu yang di Yogya. Makanya ia lebih suka seni," tutur Suharti, asisten Bambang.Suharti percaya saja karena dengan detail Ryan bisa menceritakan silsilah keluarga besar ponpes itu. "Penampilannya juga sangat mendukung. Selain cakep, tubuhnya bersih mulus seolah tanpa cacat. Seluruh aksesoris yang melekat di tubuhnya pun terlihat mahal. Pokoknya, kelihatan 'wah' sekali. Ternasuk motor yang ia bawa saat itu. Iklannya di teve saja belum keluar, tapi di sudah punya," ucap Suharti terkagum-kagum.Setiap datang ke salon, Ryan juga selalu mengeluarkan ponsel merek terbaru yang jumlahnya lebih dari satu. "Kami semua di sini sampai terlongong-longong. Orang ini, kok, kaya betul. Tapi kami percaya saja karena dia, kan, dari keluarga ningrat," ujar Etik, salah seorang karyawati Bambang yang lain.NGAKU KAYA TAPI MINTA PEKERJAANBahkan kepada semua karyawan salon, Ryan pernah bilang, tidak lama lagi akan berangkat kuliah di Syria. "Kami percaya saja karena kebanyakan keluarga pondok kalau sekolah, kan, di Timur Tengah," tambah Suharti. Kepada karyawan, Ryan juga selalu mengaku aktif di dunia fashion sebagai peragawan.Suharti semakin percaya Ryan seorang peragawan ketika melihatnya di peragaan busana yang diadakan di pendopo kabupaten Jombang. Meski tidak ikut turun ke catwalk, ia terlihat bergabung dengan para peragawan dan peragawati dari Malang. "Saya tahu, soalnya saya perias peserta di acara tersebut," lanjut Suharti.Karena itulah, Suharti dan teman-temannya tidak percaya ketika tahu Ryan dijadikan tersangka pembunuh karena telah menghabisi nyawa 11 orang. "Mungkin barang-barang yang dia bawa ke sini itu milik korbannya," papar Suharti sambil mengungkapkan, saat perawatan terakhir di salon, Ryan terlihat melamun cukup lama sambil memandang wajahnya sendiri di cermin. "Mukanya terlihat murung. Agak aneh saja buat saya karena biasanya dia banyak omong. Kalau diurut-urut, jangan-jangan saat itu dia baru saja membunuh korbannya, ya?" ujar Suharti mencoba menebak-nebak.Salon langganan Ryan lainnya adalah Salon Ajin yang terletak di Jalan Dr. Soetomo, Jombang. Di salon milik H. Erick Tornado ini, Ryan sering memanjakan tubuhnya dengan berbagai perawatan. "Kadang gunting rambut, semir, creambath. Pokoknya, perawatan rambutlah," kata Erick.Erick juga masih ingat, awal 2008 lalu, Ryan tidak sendirian datang, melainkan bersama Graddy, artis sinetron, salah satu korbannya. "Mereka berboncengan naik motor Suzuki Thunder. Semua jadi kaget. Siapa yang tidak surprise tiba-tiba didatangi artis muda. Ganteng, lagi," ujar Erick yang setiap Ryan datang tak selalu berada di tempat.Saking senangnya, setelah melakukan perawatan rambut Graddy dan Ryan, anak buah Erick mengajak foto bersama dan ngobrol. Bahkan sempat direkam dengan video kamera. "Wah, meriah sekali. Apalagi Graddy orangnya ramah," ujar Erick yang juga mantan model tersebut.Terlepas dari kemewahan yang ditonjolkan Ryan, Erick mengaku punya cerita tersendiri tentang anak pasangan Suyatin dan Achmad tersebut. Kepada orang lain, Ryan bisa bercerita yang serba hebat. "Tapi sama saya enggak bisa berkutik. Ceritanya memang cukup panjang. Tapi dari sana, saya tahu siapa sebenarnya dia."Erick berkisah, awal 2007 ketika sedang melakukan kebugaran di Marcella Fitness Jombang, Erick bertemu Ryan yang juga sedang berlatih. "Waktu itu Ryan bercerita banyak. Salah satunya, mengaku anak Kiai Aman. Tapi lama-lama, kok, omongannya tinggi sekali. Dia selalu bercerita tentang hal yang mewah-mewah. Termasuk rencananya sekolah di luar negeri."Didorong rasa curiga, Erick mengecek ke Ponpes Tambak Beras. "Kebetulan saya punya banyak teman di sana. Setelah saya cek ke kerabat Kiai Aman, ternyata tidak ada keluarganya yang bernama Ryan dengan ciri-ciri yang saya gambarkan. Sejak itu, saya tidak percaya cerita Ryan, tapi saya biarkan saja dia berceloteh macam-macam," ujar Erick.Lucunya, setelah mengaku-ngaku anak kiai, tiba-tiba suatu ketika Ryan mengaku sedang menganggur dan minta pekerjaan. Merasa kasihan, Ryan diberi pelatihan di bidang tata rambut di salon Erick yang ada di Mojokerto. "Tapi baru dua minggu berjalan, akhir 2007 dia keluar tanpa memberitahu saya. Sejak itu dia malu kalau bertemu saya. Kalau ke salon pasti cari waktu pas saya tidak ada."Selang sekian bulan, tiba-tiba Ryan datang dengan penampilan yang jauh berbeda. "Dia tampil glamor. Pernah dia mengeluarkan delapan ponsel dengan tipe terbaru. Beberapa waktu berikutnya, dia datang bersama Graddy," tutur Erick yang setelah terbongkarnya kasus pembunuhan dengan tersangka Ryan, langsung yakin, salah satu korban Ryan bukan orang Belanda, melainkan Graddy. "Saya langsung menemui kru teve di TKP sambil menunjukkan foto Graddy yang pernah datang ke tempat saya. Ternyata benar," urai Erick.HOBI NGUTILSelain rajin merawat kulit dan rambutnya, Ryan juga aktif fitness. Salah satu tempat langganannya adalah Marcella Fitnes, Jombang. "Dia aktif sejak setahun lalu. Tiap jam 05.00 sudah latihan," kata Gunawan (29), instruktur di tempat kebugaran itu.Hasilnya memang terlihat. "Tubuh Ryan yang semula biasa-biasa saja, jadi berotot. Dia kuat karena selalu mengangkat barbel ukuran besar. Otot dada dan lengannya cepat membesar dan kekar."Ada satu hal yang membuat Gunawan dan teman-teman lainnya tak terlalu suka pada Ryan. "Dia suka pamer barang mewah, hobi omong besar, dan mengaku anak Gus Aman." Gara-gara sikapnya itu, "Dia jadi dijauhi orang-orang. Sejak itu, jam latihannya berubah dari sore menjadi pagi hari, bersama wanita-wanita."Yang lebih parah, kata Gunawan, Ryan juga melakukan perbuatan tercela. Suatu ketika, ponsel milik seorang wanita yang tengah latihan hilang. Tanpa pikir panjang, Gunawan mememeriksa semua tas pengunjung. Termasuk tas Ryan. "Ternyata handphone tersebut ada di dalam tasnya. Wajahnya langsung merah padam karena malu," cerita Gunawan.Meski sudah tertangkap basah, Ryan enggak kapok. "Tanpa rasa malu, dia masih rajin latihan. Mengutilnya juga tetap. Kami pernah kehilangan tiga botol suplemen di etalase depan total seharga Rp 2 juta. Kami sudah curiga siapa pelakunya, makanya langsung kami kejar. Untung, suplemen yang sudah disembunyikan di halaman parkir itu ditemukan sebelum dia bawa lari," ujar Gunawan yang dibuat terheran-heran karena esok harinya Ryan tetap datang latihan dengan wajah tanpa dosa. "Padahal, anak-anak di sini maunya sudah mukul pakai barbel saja. Tapi saya cegah," ujar Gunawan sambil tertawa.Demikian pula ketika Nanik hilang bersama anaknya. "Sebenarnya, orang-orang di sini sudah curiga. Sebab, sehari sebelum hilang, Nanik dan Silvi pergi bersama Ryan. Sejak itu Nanik tidak muncul lagi," kata Gunawan.

GANDHI WASONO M.