"Namanya seniman, ya, menyeberang laut pun enggak ada kapoknya. Kalau Mak kadang sakit, saking enggak punya uang ya saya tetap kerja," kata Laila yang ditemui tabloidnova.com di studio Hitam Putih, Hanggar Teras, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/12) malam. Enam dekade lebih Laila Sari menggeluti profesi sebagai seorang seniman. Namun, ia masih kesulitan. Tak jarang Mak Laila kebingungan karena sudah tak punya uang untuk membeli makanan. Sejak awal, sampai sekarang, Mak Laila berperan sebagai tulang punggung keluarga.
"Kadang batuk saya sudah parah, tapi kalau tawaran enggak saya terima, anak dan cucu saya mau makan apa. Aku kan tiang di rumah itu, kalau tiangnya rubuh siapa yang mau kasih makan keluarga?" tutur Mak Laila tersenyum tipis. "Dulu waktu saya muda, setiap tahun baru ada saja kerjaan. Saya kerja sampai malam, kadang nyanyi di tiga atau empat tempat. Kalau sekarang sudah jarang, paling satu hotel dengan bayaran seadanya. Nanti tanggal 31 Desember aku ke Jambi, nyanyi malam tahun baru. Aku masih semangat cari duit, enggak mau pikun," pungkasnya.Okki