"Order mulai sepi. Aku travelling ke Sumba, Raja Ampat, Lombok, Solo," kata Adinia saat dijumpai di The Ritz Carlton Ballroom, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (12/4) petang. Selama bepergian mengisi waktu luangnya, wanita kelahiran 19 Januari 1987 itu mengalami sedikit perubahan. Warna kulit Adinia sedikit menghitam seperti habis berjemur. Wanita berambut panjang itupun terlihat lebih eksotis dengan kulit coklatnya.
"Negaranya saja sudah eksotis, jadi orangnya harus eksotis juga. Orang Indonesia kan kulitnya memang gelap. Aku sudah berdamai dengan kehitaman kulitku. Capek kalau harus jaga kulit. Aku suka berenang di pantai. Jadi suka diving (menyelam) sekarang," katanya. Punya kulit gelap, bagi Adinia, bukanlah suatu kendala. Menurutnya, kulit putih malah memerlukan perawatan yang berlebihan dan tak bisa apa adanya. "Dulu aku lebih putih, suka ngikutin order. Manajer bilang harus jaga kulit. Jadi menghindari matahari. Padahal aku suka banget sama pantai," sungut Adinia.
"Putih atau enggak itu selera. Ada yang cocok kulitnya putih dan ada yang enggak. Tapi kalau lihat orang kulit putih biasanya kan repot. Harus pake krim macam-macam. Orang berkulit putih kalau mau kulitnya eksotis biasanya kan tanning, tapi kalau aku gelap dengan sendirinya," tutupnya.Okki