Pakar Gizi Ungkap Menu Baik dan Buruk untuk Sahur

By nova.id, Jumat, 10 Juni 2016 | 04:45 WIB
Ilustrasi sahur (nova.id)

Dr. dr. Fiastuti Witjaksono MSc., MS., Sp.GK, spesialis gizi klinik dari FKUI, menjelaskan makanan yang tepat untuk sahur agar Anda tetap berenergi saat puasa.

Bila kita memenuhi 60 persen kebutuhan energi per hari dari buka puasa, maka 40 persen sisanya dikonsumsi saat sahur. Fiastuti menyarankan, konsumsilah makan besar 30 persen, makan kecil 10 persen, dan minum tiga gelas.

Untuk sahur juga disarankan mengonsumsi makanan lengkap terdiri atas karbohidrat (bisa nasi, roti, kentang, bihun), protein (juga apa saja seperti ikan, ayam, telur, daging, protein nabati bisa dari tahu dan tempe), sayur dan buah, segelas susu, dan air minum tiga gelas.

BACA: 6 Makanan yang Membuat Kenyang Lebih Lama

Menu sehat untuk sahur syaratnya harus tinggi serat agar rasa kenyang bertahan lebih lama, tidak mudah lapar dan tubuh tetap bugar. Nah, serat didapat dari sayur dan buah.

Akan tetapi, untuk sahur sebaiknya hindari konsumsi yang manis-manis. Menu yang manis memicu indeks glikemik dalam tubuh. Pada saat indeks glikemik meningkat, hormon insulin juga akan terpicu keluar lebih banyak untuk menetralisir kadar gula berlebih dalam tubuh, sehingga kadar gula darah kembali menurun.

Inilah yang akhirnya membuat perut kembali terasa lapar, karena kadar gula darah kembali merosot tajam setelah naik dengan cepat.  Selain mudah lapar, Anda akan mudah mengantuk dan badan terasa lemas.

BACA: 7 Kunci Sukses Diet Saat Puasa

“Sebaiknya minum air putih biasa ditambah tadi, buah dan sayur. Atau pilihan lainnya adalah susu karena bisa membuat kenyang lebih lama. Susu tak hanya mengandung karbohidrat, juga protein dan lemak yang diserap tubuh perlahan.”

Hilman Hilmansyah