Tabloidnova.com - Kasus pembunuhan yang dilakukan Jessica Kumala Wongso (27) dengan mencampurkan racun sianida ke kopi Vietnam yang dipesan Wayan Mirna Salihin (27) di Kafe Olivier Grand Indonesia (GI), Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, masih mengundang pertanyaan di kepala ayah Mirna, Darmawan Salihin.
Ia mengaku masih terkait masalah atau latar belakang Jesssica yang tega meracuni anaknya.
Tak hanya dirinya, pihak keluarga, sahabat serta teman-teman Mirna pun penasaran dengan motif pembunuhan tersebut.
Darmawan pun menyebut jika Mirna selama dia menuntut ilmu Australia dan Indonesia dikenal baik dan banyak yang mau berteman dengannya.
"Kawan-kawan anak saya (Mirna) penasaran dan ingin tahu seperti apa itu Jessica yang bisa-bisanya membunuh Mirna. Mirna orangnya baik loh di Australia bahkan sering ditraktir. Kok justru dibalas dengan air tuba. Terus terang saja saya juga mau tahu itu seperti apa motifnya Jessica," ungkap Darmawan saat dikonfirmasi awak media, Jumat (10/6).
Dalam persidangan nanti, Darmawan pun ingin menanyakan terhadap Jessica terkait alasan membunuh anak kesayangannya itu.
Baca juga: Khrisna Murti Akui Pembunuhan Mirna Kasus Paling Rumit
"Ketika saya jadi saksi, saya akan tanya langsung dia (Jessica) saat persidangan nanti. Saya ingin dengar langsung dari dia. Ada apa gerangan yang terjadi di Australia sampai di Kafe Oliver sehingga anak saya tewas," ungkapnya.
Jessica yang kini mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu Jakarta Timur selama 14 hari oleh pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) lantaran menunggu pihak kejaksaan menyelesaikan dakwaan, pun ditanggapi Darmawan. Pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini pun mengaku belum ada dari pihak Jessica yang terbuka atau berkomunikasi langsung dengannya maupun ke pihak keluarga.
"Sampai saat ini belum ada yang mau mengakui atau datang ke saya dan keluarga. Menurut om sih, dia (Jessica) sudah nekat lah itu. Jadi ya kita hadapi aja dengan peradilan. Jessica sepertinya sudah siap menghadapi segala resikonya," tutup Darmawan.
Panji Baskhara Ramadhan / Warta Kota