Seorang Ibu Tertipu Rp 152 Juta Gara-gara Berharap Anaknya Jadi Tentara

By nova.id, Kamis, 16 Juni 2016 | 06:01 WIB
Ilustrasi (nova.id)

Tabloidnova.com - JM, seorang ibu rumah tangga di Ambon mengadu ke polisi lantaran anaknya tidak lolos dalam seleksi calon bintara TNI tahun 2016. Padahal dia telah mengeluarkan uang tunai senilai Rp 152 juta agar anaknya menjadi tentara.

Ironisnya uang ratusan juta rupiah miliknya itu pun kini raib dibawa kabur HR, seorang wanita yang menjanjikan akan meloloskan anaknya menjadi tentara. HR sendiri diduga sebagai calo dalam seleksi penerimamaan Bintara TNI.

Uang ratusan juta rupiah itu dibayar tunai saat HR mendatangi rumah korban yang terletak di Jalan Nona Sar Sopacua, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, tanggal 14 April 2016 lalu.

Dalam pertemuan itu, korban dijanjikan oleh pelaku bahwa anaknya pasti akan lolos dan diterima sebagai anggota TNI. Namun setelah hasil seleksi diumumkan, anak korban tidak lolos dalam seleksi tersebut.

“Insiden itu berawal ketika korban diiming-imingi pelaku untuk menjadikan anaknya lolos tes seleksi Caba TNI. Namun untuk memuluskan jalannya, korban harus membayar uang sebesar Rp 152 juta kepada pelaku,” kata sumber, Rabu (15/6/2016).

Lantaran percaya dengan pelaku ditambah niatnya yang menggebu-gebu untuk menjadikan putranya seorang tentara, korban lantas mengiyakan tawaran pelaku dan rela menyetor uang hingga ratusan juta rupiah kepada pelaku.

“Korban membayar uang ratusan juta itu di rumahnya sendiri,” terangnya.

KBO Satreskrim Polres Pulau Ambon, Iptu Izaack Salamor membenarkan adanya kasus tersebut. Menurutnya, korban sadar bahwa dirinya telah ditipu oleh pelaku setelah anaknya tidak lolos dalam seleksi Caba TNI.

“Karena anaknya tidak lolos, korban kemudian mendatangi rumah pelaku. Namun pelaku sudah tidak berada di tempat. Diduga, pelaku telah melarikan diri,” kata Izaack.

Menurutnya, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Untuk mengusut kasus tersebut, sejumlah saksi juga telah dimintai keterangannya.

“Dua saksi sudah kami periksa. Pelaku masih dalam penyelidikan,” tutupnya.

Rahmat Rahman Patty / Kompas.com