Fogging atau pengasapan merupakan cara untuk membasmi nyamuk dewasa penyebab demam berdarah. Namun, fogging seringkali tidak efektif, karena banyak warga menolak penyemprotan dilakukan di dalam rumah, termasuk bagian kamar tidur. Hinggap juga pertanyaan, pentingkah fogging di dalam rumah? Mengapa?
Dokter spesialis anak konsultan bidang infeksi dan penyakit tropis, Sri Rezeki Hadinegoro mengungkapkan, nyamuk penyebab demam berdarah, yaitu Aedes Aegypti sangat suka menempel di pakaian yang digantung di balik pintu hingga gorden.
"Soalnya Aedes senang banget bau manusia," kata Sri di sela-sela peringatan ASEAN Dengue Day ke-6 di Jakarta, Rabu (15/6/2016).
Jika fogging dilakukan di luar rumah saja atau hanya di teras rumah, tentu nyamuk yang bersembunyi di kamar tidak ikut mati. Padahal, mungkin saja nyamuk tersebut yang membawa virus dengue.
BACA: ASEAN Dengue Day, Ketahui 5 Fakta Demam Berdarah di Indonesia
Jangan heran jika setelah fogging, bisa kembali ditemukan pasien DBD. Padahal, tujuan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa yang membawa virus, sehingga tak lagi menggigit orang lain. Itulah, mengapa fogging hanya dilakukan jika sudah ada warga yang terkena demam berdarah di suatu wilayah.
Sebelum fogging, ketua RT seharusnya sudah melakukan sosialisasi beberapa hari sebelumnya, agar warga bersiap rumahnya disemprot.
Tak hanya sosialisasi waktu pelaksanaan fogging, tetapi juga menjelaskan mengapa setiap keluarga sebaiknya bersedia bagian dalam rumahnya, termasuk kamar tidurnya disemprot.
Fogging biasanya dilakukan pada pagi hari saat nyamuk Aedes sedang beraktivitas. Fogging pun sebaiknya segera dilakukan setelah ada warga yang melapor terkena DBD.
Sumber: Kompas Health