Direktur Tindak Pidana Ekononi Khusus Kombes Pol Agung Setya mengatakan, rumah sakit yang berlangganan vaksin palsu bertambah dari empat menjadi 12 rumah sakit.
Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap 18 tersangka yang sudah ditahan.
"Kami identifikasi ada 12 rumah sakit di Pulau Jawa dan Sumatera yang sedang kami dalami," ujar Agung, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2016).
BACA: 3 Perbedaan Vaksin Asli dan Palsu Dilihat dari Kemasan
Namun, Agung enggan menyebutkan spesifik daerah yang menjadi lokasi 12 rumah sakit tersebut. Ia juga bungkam saat diminta mengungkap nama-nama rumah sakit yang diduga berlangganan vaksin palsu.
"Kami harapkan tim satgas bisa maksimal dengan tukar menukar info sehingga langkahnya lebih cepat. Karena kami memerlukan fakta yang riil dari proses penyebaran vaksin palsu seperti apa," kata Agung.
Pada sore ini, rencananya Agung akan mendatangi Kementerian Kesehatan untuk membahas vaksin palsu bersama satuan tugas yang sudah terbentuk sepekan lalu. Direktur Tindak Pidana Ekononi Khusus Kombes Pol Agung Setya mengatakan, rumah sakit yang berlangganan vaksin palsu bertambah dari empat menjadi 12 rumah sakit.
Hal tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap 18 tersangka yang sudah ditahan.
"Kami identifikasi ada 12 rumah sakit di Pulau Jawa dan Sumatera yang sedang kami dalami," ujar Agung, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2016). Namun, Agung enggan menyebutkan spesifik daerah yang menjadi lokasi 12 rumah sakit tersebut.
BACA: 5 Fakta Tentang Peredaran Vaksin Palsu yang Wajib Diketahui Orangtua
Ia juga bungkam saat diminta mengungkap nama-nama rumah sakit yang diduga berlangganan vaksin palsu.
"Kami harapkan tim satgas bisa maksimal dengan tukar menukar info sehingga langkahnya lebih cepat. Karena kami memerlukan fakta yang riil dari proses penyebaran vaksin palsu seperti apa," kata Agung.
Pada sore ini, rencananya Agung akan mendatangi Kementerian Kesehatan untuk membahas vaksin palsu bersama satuan tugas yang sudah terbentuk sepekan lalu. Dalam seluruh penggeledahan, penyidik mengamankan barang bukti, yakni 195 sachet hepatitis B, 221 botol vaksin polio, 55 vaksin anti-snake dan sejumlah dokumen penjualan vaksin.
Sumber: Kompas