7 Hal yang Harus Didiskusikan dengan Suami Sebelum Miliki Bayi

By Noverita, Kamis, 14 Juli 2016 | 08:30 WIB
Berhubungan intim saat hamil harus disesuaikan dengan usia kandungan. (Noverita)

Memiliki dan membesarkan anak adalah sesuatu hal yang sangat membahagiakan. Dengan kehidupan yang berkualitas, bisa menghabiskan waktu dengan anak-anak dan melihat mereka tumbuh adalah sebuah hal yang menyenangkan.  

Namun, tidak semua perjalanan hidup berjalan mulus, kadang salah satu pasangan mungkin tidak siap untuk punya anak. Jadi, ada beberapa hal penting yang harus didiskusikan dengan pasangan, jika berencana memiliki bayi.

1. Anda dan pasangan harus memastikan telah sehat secara mental dan fisik, karena kesehatan sangat penting jika ingin memiliki dan membesarkan anak.

2. Penting untuk membahas tentang kemampuan keuangan apalagi memiliki bayi berarti butuh biaya banyak. Mulai dari pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Keuangan yang stabil sangat penting jika ingin memiliki anak.

BACA: Perihal Seks, Ini 5 Hal yang Bisa Didiskusikan dengan Suami

3. Pikirkan juga tentang karier Anda saat ini. Apakah sudah memungkinkan memiliki anak pada saat ini? Apalagi jika Anda masih merangkak menapaki tangga untuk jenjang karier. Memang, orangtua bilang rezeki akan datang saat kita punya anak. Tetapi, bukankah akan lebih baik apabila kita merencanakan menyambut buah hati secara matang?

4. Anda mungkin ingin segera memiliki anak, tapi pasangan ingin berkonsentrasi pada karier, bisnis, atau ada kepentingan lain. Memaksa pasangan untuk memiliki anak hanya akan memengaruhi hubungan Anda. Jadi, ajak diskusi lebih jauh mengenai hal ini.

5. Jika Anda dan pasangan bekerja, penting mendiskusikan bagaimana membagi tugas pengasuhan anak kelak. Apakah akan mencari ART? Apakah Anda harus resign? Atau akan menitipkannya di daycare?

BACA: Bila Jenis Kelamin Bayi Tak Sesuai Harapan...

6. Diskusikan tentang bagaimana cara mendidik anak. Anda mungkin ingin menetapkan aturan liberal untuk anak-anak, sementara pasangan mungkin percaya dengan pola asuh tradisional. Jangan sampai perbedaan tersebut malah membuat keretakan dalam rumah tangga.

7. Jika memiliki anak tidak memungkinkan karena alasan medis tertentu, bicaralah dengan pasangan mengenai apa yang harus dilakukan. Apakah pasangan tak keberatan menjalani bayi tabung atau bahkan adopsi?

Noverita K. Waldan