Grinding adalah kebiasaan seseorang mengepalkan, membunyikan, atau mengertakan giginya (sering, Red.). Jika hal itu hanya dilakukan sesekali, secara medis hal ini disebut dengan bruxism.
Bruxism biasanya tidak menyebabkan kerusakan, tapi jika grinding terjadi secara teratur gigi bisa rusak dan menimbulkan komplikasi kesehatan mulut lainnya.
Kapan Terjadinya
Anak-anak yang menderita grinding mereka cenderung melakukannya di dua puncak pertumbuhan gigi. Yakni, ketika gigi bayi mereka muncul dan ketika gigi permanen mereka sudah keluar.
Kebanyakan anak kehilangan kebiasaan membunyikan giginya setelah dua tahap pertumbuhan gigi tersebut terlewati.
Penyebab Grinding
Sama seperti orang dewasa, umumnya anak-anak melakukan grinding dalam keadaan tidak sadar, saat mereka tertidur.
Tidak ada yang tahu persis mengapa anak-anak bisa menderita grinding. Namun ada pemikiran, itu dikarenakan pertumbuhan gigi yang tidak selaras, kontak teratur antara gigi atas dan bawah, penyakit dan kondisi medis lainnya (seperti kekurangan gizi, cacing kremi, alergi, gangguan endokrin), atau faktor psikologis termasuk kecemasan dan stres.
Grinding pada bayi jarang menyebabkan masalah. Namun, grinding dapat menyebabkan nyeri rahang, sakit kepala, dan Temporomandibular joint disorder (TMD).
Konsultasikan dengan dokter gigi jika anak terlihat melakukan grinding atau anak mengeluh giginya sensitif atau sakit.
Cara Menghentikan Grinding pada Anak
Ada beberapa tips khusus untuk membantu anak berhenti membunyikan giginya. Di antaranya ialah:
- Mengurangi stres pada anak, terutama saat menjelang tidur.
- Cobalah pijat dan latihan peregangan untuk melemaskan otot-ototnya.
- Pastikan anak melakukan diet dengan mengkonsumsi banyak air. Dehidrasi dapat dihubungkan dengan gigi grinding.
- Mintalah dokter gigi untuk memantau gigi anak.
Ester