Oleh karenanya, harus ada trik khusus untuk menjaga supaya ia tetap nyaman beraktivitas. Yang paling gampang adalah dengan mandi minimal 2 kali sehari, membersihkan daerah organ genital secara khusus, misalnya mandi dengan air hangat, serta menggunakan sabun yang lembut (mild). "Satu lagi adalah dengan memakai pembalut selama haid," lanjut Edihan.
Dianjurkan, pembalut diganti setiap minimal 2 - 3 jam sekali. Kenapa? Darah haid yang keluar akan diserap oleh pembalut. Nah, jika darah terlalu lama dibiarkan di satu tempat, maka akan menjadi media perkembangbiakan kuman. Berdasar penelitian, hanya dalam waktu 2 jam, pada bidang seluas 1 cm persegi di pembalut akan terdapat rata-rata sekitar 107 kuman. "Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum maupun sesudah mengganti pembalut untuk mencegah kuman dari tangan berpindah ke organ kewanitaan," lanjut Edihan.
Selain pembalut, yang juga sering digunakan saat haid adalah panty liner. Pada beberapa wanita, panty liner dipakai ketika darah haid tinggal sedikit. Namun, Edihan tidak menyarankan penggunaan panty liner setiap hari. "Kalaupun mau dipakai secara rutin, sebaiknya pilih panty liner yang bahannya memiliki pori-pori cukup, sehingga udara bisa keluar-masuk. Kalau tidak ada pori-pori yang cukup, makin lama daerah kewanitaan akan semakin lembap, yang bisa menyebakan gangguan seperti gatal akibat jamur, keputihan, sampai bisul atau jerawat di kemaluan," lanjut Edihan.
Baik pembalut maupun panty liner tidak dianjurkan untuk pemakaian sehari-hari. "Kalau terlalu sering memakai, takutnya malah jadi makin lembap. Jadi, pemakaiannya sesuai kebutuhan saja."
Hasto Prianggoro