Misal, pasangan kerap membuat ujian kesetiaan yang berujung kemarahannya sendiri. Si Dia menguji Anda dengan meminta untuk bertemu setelah bekerja. Namun dirinya mengatur agar Anda berbincang dengan rekan kerjanya untuk melihat apakah Anda terpikat oleh si pria ketika menunggu dirinya. Sayangnya, kendati tak terbukti, si Dia justru cemburu dan marah menyaksikan apapun reaksi Anda.
Kondisi yang kerap dicurigai, tak dipercaya, dan terganggu ini dapat membuat Anda mati rasa.
Atasi dengan..
Cobalah tata ulang jadwal sehari-hari agar Anda memiliki lebih banyak waktu dengan suami. Menurut Nelson, ini akan lebih mudah ketimbang melayani ajakan perangnya. "Cobalah mengubah sedikit kepribadian Anda. Ini bisa menjadi petunjuk apakah ini memang benar-benar tentang Anda atau ada sesuatu yang tidak selesai di dalam pemikiran si Dia," jelas Nelson.
Fokus pada bagaimana tindakan si Dia membuat Anda terpancing. Jangan membuat pernyataan yang akan membuat si Dia menjadi kian defensif, misalnya mengatakan, "kamu terlalu sering cemburu". Sebaliknya, langsung nyatakan akibat tindakannya baru-baru ini. Jadikan ungkapan itu sebagai klausa, misalnya, "Waktu kamu datang ke restoran dan tiba-tiba menanyaiku apakah aku sedang berbicara dengan pria lain. Itu membuatku merasa seperti tidak dipercaya".
Menyiapkan pernyataan dengan cara ini, akan membantu si Dia melihat bagaimana hal ini bisa menyebabkan apa yang ditakutkannya. Dan bagaimana dia bisa melakukan sesuatu hal yang berbeda. "Menjaga fokus pada perasaan universal membantu pasangan mengingat jika Anda masih di sisinya. Dan, si Dia akan cenderung lebih melihat apa yang terjadi dari sudut pandang Anda, karena Anda berbicara dalam bahasa kalian."
Sementara menghadapi kecemburuan dengan emosi justru akan menjadi tidak nyaman. Lebih baik lakukan praktek komunikasi yang baik. "Pada akhirnya, Anda akan merasa seperti tidak ada yang tidak dapat dibicarakan, karena Anda percaya, Anda dan pasangan dapat bekerja sama melalui nya," pungkas Dr Nelson.Laili/ dari berbagai sumber