Sayangnya, orangtua masa kini cenderung melakukan pengabaian soal pelajaran keuangan pada anak. "Mereka terlalu muda diperkenalkan dengan keberlimpahan sejak mereka dilahirkan," ungkap Susan Beacham seorang ahli keuangan juga CEO Money Savvy.
Padahal kemampuan ini mutlak mereka butuhkan untuk berkembang dalam situasi ekonomi baru juga bertahan hidup. Berikut beberapa tips cerdas dari Susan untuk memperkenalkan anak berhemat dan menabung sejak dini.
- Belanja dengan Daftar. Sudah saatnya pergi belanja dengan daftar belanja, baik ke mal atau ke pasar tradisional. Ajak anak melihat daftar belanja Anda dan tunjukkan jika Ibu hanya membeli berdasarkan daftar yang dibuat. Sesekali, mintalah anak membuat daftar dan biarkan mereka memasukkan barang sesuai daftarnya.
- Bayar dengan uang tunai. Cara terbaik menghindari pengeluaran yang kebablasan, gunakan hanya uang tunai saat berbelanja. Selain itu, menggunakan uang tunai saat berbelanja juga memperkenalkan pada anak logika pengeluaran ketimbang menggunakan kartu kredit. "Anak-anak juga tak paham kartu kredit. Paling baik, anak mengetahui uang tunai, mulai dari ada hingga kemudian uang itu habis," ungkap Susan. Kelak, anak juga akan memahami jika uang yang dihemat dapat ditabung kelak kemudian hari. Uang fisik dapat memudahkan anak menakar keuangannya pribadi.
- Bersihkan lemari. Sesekali waktu, ajak anak membersihkan lemari kamarnya. Anak-anak perlu diingatkan tentang apa yang telah mereka miliki. Membersihkan lemari dapat mengungkapkan "harta terpendam" yang dapat digunakan kembali ketimbang membeli barang baru dengan fungsi yang kurang lebih sama.
- Jual beli. Dorong anak-anak memiliki pengalaman jual-beli. Misal, mengajak beberapa teman bertukar (semacam transaksi dengan rekan sebaya, Red) jeans dengan pakaian, aksesoris , peralatan olahraga maupun hobi. Jadikan ini alternatif memiliki barang yang dibutuhkan ketimbang berbelanja ke mal sebagai satu-satunya solusi.
- Jangan makan keluar. Sering-seringlah mengadakan memasak bersama sebagai acara keluarga. Ini jauh lebih menyenangkan dan lebih murah. Anak-anakpun dapat belajar berhemat, sekaligus membuat makanan, dan menikmati waktu bersama keluarga.
- Matikan lampu. Ajari anak-anak yang masih kecil untuk selalu memastikan lampu mati ketika mereka tidak di kamar.
- Kerja tambahan. Ajarkan anak-anak untuk mendapatkan penghasilan tambahan dengan melakukan beberapa pekerjaan sederhana. Misal, membantu membereskan rumah atau membersihkan kamarnya sendiri.
- Lacak uang simpanan. Berikan anak-anak pelajaran mendasar soal berhemat dan menabung. Mulai dari menanyakan berapa banyak uang tabungan yang diharapkan dan akan digunakan untuk apa. Menabung juga perlu memiliki tujuan agar anak terpacu untuk mencapai target. Lalu, usahakan selalu memantau penghematan yang dilakukan dan bagaimana target dapat dipenuhi. Beri anak kritik dan saran ketika dirinya tidak mampu memenuhi targetnya, begitupula berikan pujian ketika anak dapat mencapainya.
Laili/ dari berbagai sumber