Galuh Sitompul: Dari Hoki Ke Online Shop (2)

By nova.id, Selasa, 12 Januari 2010 | 17:54 WIB
Galuh Sitompul Dari Hoki Ke Online Shop 2 (nova.id)

Sudah sibuk begitu, tapi kok masih sempat-sempatnya bisnis online shop? Bagaimana ceritanya?Mungkin karena hobi kali, ya. Dan lagi, aktivitas berjualan dan transaksinya, kan, dilakukan lewat e-mail atau sms, jadi tidak terlalu menyita waktu.

Aku mulai bisnis online shop ini saat di rumahku baru saja pasang internet tahun 2007. Waktu itu pemakaian internetnya hanya sebatas Multiply (blog) dan Friendster saja. Bosan begitu-begitu saja, kemudian aku kepikiran untuk berjualan di blog itu.

Kebetulan tahun itu, kan, penjual online asal indonesia masih jarang. Kalaupun ada, harga produknya pasti mahal banget. Barang yang pertama aku jual adalah sepatu. Dari dulu aku memang suka bikin sepatu untuk dipakai sendiri. Makanya aku kasih nama blog-ku Shoe Maniac (Juli 2007).

Pertama aku jualannya ke teman-teman sendiri, hingga kemudian pembelinya semakin meluas. Waktu itu konsep jualannya masih komersil banget. Segala yang tren, pasti aku ikutin. Enggak aku banget, sih, sebenarnya.

Anda sendiri suka gaya yang seperti apa?Aku suka segala sesuatu yang bergaya vintage, dari mulai pakaian, sepatu, dan tas. Kelihatannya lebih klasik dan indah, aja. Untuk merealisasikan idealismeku itu, September 2007 aku bikin online shop baru, namanya Garage Store di jejaring blog Multiply. Belakangan aku mengganti domain-nya menjadi www.mygaragestore.blogspot.com. Dan sekarang, supaya bisa fokus di situ, Shoe Maniac-nya aku tutup.

Di mana biasanya Anda mendapatkan barang-barang vintage itu? Aku sangat senang hunting barang di pasar second hand Gede Bage, Bandung. Di sana aku bisa banyak dapat barang-barang vintage dan yang aneh-aneh. Tapi, enggak aku jual lagi, loh, di online shop-ku. Aku beli hanya untuk meniru polanya saja untuk aku buatkan yang baru.

Menjahit sendiri?Enggak. Nanti polanya aku bawa ke tukang jahit baju dan sepatu langgananku. Aku, tuh, paling enggak bisa menggambar, apalagi bikin pola. Untungnya aku punya tukang jahit dan sepatu yang sangat mengerti apa yang kupikirkan. Tapi kalau untuk urusan bahan, corak, dan warna, aku yang menentukan. (Bersambung)

Ester Sondang