Pertolongan Darurat, Agar Tak Terlambat (1)

By nova.id, Minggu, 28 Maret 2010 | 17:09 WIB
Pertolongan Darurat Agar Tak Terlambat 1 (nova.id)

Banyak kejadian darurat yang bisa menimpa buah hati kita. Kapan dan di mana saja. Yuk, kita kenali dan pahami cara menanganinya.

Secara umum, hal-hal yang sangat mengancam nyawa biasanya menyangkut 3 organ vital, yaitu otak, jantung, dan paru-paru. Pada anak-anak, salah satu contohnya adalah tersedak. "Kelihatannya sederhana tapi kalau tidak ditangani dengan tepat, bisa fatal. Anak tidak bisa bernapas, sehingga jantung tidak membawa oksigen yang cukup ke otak," jelas Retno Pardosi, Training Assistant Manager International SOS Indonesia.

Henti jantung, cedera otak dan tenggelam juga menjadi contoh lain situasi emergency pada anak yang harus segera ditangani. Selain itu, ada beberapa situasi emergency yang tidak termasuk critical time dan masih bisa ditunda penanganannya. Berikut beberapa keadaan darurat yang biasa terjadi pada bayi dan anak dan cara menanganinya, seperti disampaikan Retno:

Tersedak

Lebih dari 90% kematian yang disebabkan oleh tersedak terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun, 65 persennya terjadi pada bayi. Cairan merupakan penyebab utama tersedak pada bayi, sementara benda kecil dan makanan (seperti roti, permen bulat, kacang, dan anggur merupakan benda asing yang sering menyumbat jalan napas anak-anak).

Gejala tersedak ditandai dengan kesulitan bernapas yang tiba-tiba yang disertai batuk, seperti mau muntah, stridor (napas berbunyi) atau mengi. Benda asing di saluran pernapasan dapat menimbulkan sumbatan ringan atau berat.

Jika sumbatan napas ringan, jangan lakukan tindakan apa-apa. Biarkan korban batuk untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat. Jika sumbatan jalan napas berat, lakukan:

Pada anak-anak, lakukan Heimlich maneuver (tekanan perut) sampai benda asing dapat dikeluarkan atau korban menjadi tidak sadar. Tekanan perut tidak dianjurkan untuk bayi karena akan merusak organ besar hati.

Pada bayi, berikan tepukan punggung 5 kali dilanjutkan dengan tekanan dada. Lakukan berulang sampai benda asing dapat dikeluarkan atau korban menjadi tidak sadar. Jika korban tidak sadar, lakukan RJP, tetapi periksa lebih dulu mulut korban sebelum memberikan bantuan napas. Jika terlihat benda asing, keluarkan.

HASTO PRIANGGORO

MODEL: DEWI, YULIUS, TITANIA

FOTO: DANIEL SUPRIYONO/NOVA

LOKASI: TRAINING CENTER INTERNATIONAL SOS INDONESIA