Galuh Sitompul: Dari Hoki Ke Online Shop (1)

By nova.id, Selasa, 12 Januari 2010 | 03:50 WIB
Galuh Sitompul Dari Hoki Ke Online Shop 1 (nova.id)

Galuh Sitompul Dari Hoki Ke Online Shop 1 (nova.id)
Galuh Sitompul Dari Hoki Ke Online Shop 1 (nova.id)

"Dari semua cabang olahraga yang ada, Galuh paling penasaran dengan hoki. (Foto: Dik.PRI) "

Namun bukan berarti wanita kelahiran Bandung, 30 Agustus 1984 ini lekas puas. Di waktu senggang, puteri bungsu pasangan Zulkifli Bachtiar Sitompul (56) dan Titien Rostini (54) ini masih sempat menjalankan hobi bisnisnya, mendirikan online shop.

Sejak kapan Anda bermain hoki? Aku main hoki dari kelas 2 SMP. Pada dasarnya, aku ini memang anak yang enggak bisa diam dan selalu saja ingin tahu tentang banyak hal. Sejak SMP, aku sudah ikut macam-macam ekskul olahraga seperti pencak silat, basket, dan sepak bola. Tapi setelah menguasainya, aku merasa olahraga itu tidak lagi menarik. Hingga kemudian aku mencari tantangan di olahraga hoki.

Kalau olahraga lain, kan, sebulan belajar pasti langsung bisa. Kalau hoki, susahnya minta ampun! Mana aturannya juga rumit sekali. Belum lagi mainnya harus menggunakan stik dengan bola hoki yang kecil. Alhasil, aku baru bisa menguasai olahraga ini setelah 3 bulan. Itu juga belum mahir banget. Sampai akhirnya aku benar-benar jatuh cinta sama hoki.

Jadi kapan tepatnya memutuskan bergabung dengan Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) Jabar?Aku gabung di PHSI dari tahun 1999. Tapi sekarang aku sudah enggak di sana lagi. Sekarang aku main di ISCI (International School Club of Indonesia) Hockey. PHSI sendiri lagi berantakan. Banyak yang jadi enggak jelas, seperti jadwal latihan dan juga akses kami (atlet.Red) untuk ikut turnamen ke mana-mana sulit.

Kalau di ISCI, karena organisasi itu dikelola serius, para atletnya jadi lebih bebas mengaktualisasikan diri. Ini saja kami sedang mempersiapkan diri untuk ikut turnamen internasional antar klub hoki yang akan diadakan di Singapura bulan Februari.

Prestasi apa yang sudah Anda raih lewat Hoki?Pada PON 2008 di Kalimantan Timur, kami meraih medali emas. Sebelumnya kami pernah dapat medali emas juga di Porda Karawang (2007) dan Porda Indramayu (2003), juga medali perunggu di PON Palembang (2004).

Anda sibuk sekali, bagaimana dengan kuliah?Kalau dibilang sibuk, iya banget. Sampai-sampai aku harus cuti beberapa semester demi bisa fokus di olahraga. Kalau mau turnamen, kan, para atlet diusahakan harus karantina. Subuh dan siang biasanya kami latihan fisik, sedang malamnya teori. Kalau aku tetap memaksakan diri untuk kuliah, hari-hariku pasti capek sekali. Sempat, sih, aku paksakan, tapi yang ada IPK-ku anjlok. Gara-gara itu, aku pernah dikasih surat peringatan dari kampus.

Jadi lama, dong, lulus kuliahnya?Iya. Ha ha ha. Tapi alhamdulillah, Agustus tahun lalu kuliahku di Universitas Padjadjaran Jurusan Jurnalistik sudah kelar.

Orangtua enggak komplain?Komplain abis. Tapi mau bagaimana lagi? Waktu di tahun keempat aku belum lulus juga, Ayahku bernazar tidak akan potong rambutnya sampai aku lulus kuliah. Barulah ketika 3 tahun kemudian aku lulus, di saat rambutnya sudah sepinggang, Ayah potong rambutnya. Ha ha ha. (Bersambung)

Ester Sondang