Mitos Seks dan Si Jabang Bayi

By nova.id, Rabu, 25 Maret 2009 | 08:16 WIB
Mitos Seks dan Si Jabang Bayi (nova.id)

Apakah oke melakukan hubungan seks selama mengandung? Selama proses kehamilan masih dalam batas-batas normal, Anda tetap dapat berinti-intim dengan suami.

Dapatkah hubungan seks menyebakan keguguran? Keguguran bukanlah disebabkan oleh aktivitas seksual. Keguguran yang terjadi pada awal periode umumnya disebabkan karena ketidaknormalan kromosom, atau terdapat masalah lainnya di dalam perkembangan si jabang bayi.

Akankah menyakitan si bayi? Bayi dilindungi oleh cairan amniotik di dalam rahim Anda, sehingga penis pasangan tidak akan menyentuh bayi.

Posisi apa yang aman? Anda sendiri yang dapat menentukannya tapi sebaiknya hindari posisi tidur terlentang. Jika rahim menekan urat nadi belakang perut, Anda akan merasa pusing atau mual.

Kelahiran prematur akibat orgame? Penelitian mengindikasikan jika proses kehamilan normal, orgasme dengan atau tanpa hubungan seks tidak akan menjadikan kelahiran dini (prematur)

Kapan waktunya seks harus dihindari? - Perdarahan vagina. - Masalah dengan rahim. - Masalah dengan plasenta. - Bayi kembar. Jika mengandung bayi kembar, dokter akan menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks setelah kandungan berusia tua, walaupun penelitian tidak membuktikan adanya hubungan antara seks dan kelahiran bayi kembar secara dini.

Haruskan suami pakai kondom? Hubungan seks pada waktu hamil dapat memindahkan penyakit dan juga berisiko infeksi yang dapat menggangu kehamilan dan kesehatan bayi.

Bagaimana jika tidak melakukan seks selama hamil? Tidak ada masalah! Banyak hubungan seks yang dapat dilakukan selain bersetubuh.

Setelah bayi lahir, kapan dapat dilakukan hubungan seks kembali? Banyak dokter menganjurkan menunggu sampai 6 minggu. Sehingga memungkinkan rahim Anda menutup kembali, dan jika ada tindakan operasi lukanya pulih terlebih dahulu.

Hubungan seksual pada intinya ditujukan untuk kesenangan bersama. Jika Anda merasa menderita atau jenuh setelah melahirkan, cobalah untuk tetap melakukan keintiman dengan cara lain. Jika sudah siap kembali untuk melakukan seks, mulai lagi perlahan-lahan dan gunakan gaya dan cara yang aman. Jangan lupakan alat kontrasepsi.