Adil Tak Berarti Sama (2)

By nova.id, Sabtu, 25 Agustus 2012 | 00:12 WIB
Adil Tak Berarti Sama 2 (nova.id)

Harus Dihindari

Simak empat poin yang dituturkan oleh Ike agar anak tidak merasa cemburu atau diperlakukan tidak adil.

1 Jangan biasakan meminta Si Sulung selalu mengalah. Pada praktiknya, jika Si Bungsu salah, ia pun harus ditegur dan diberi tahu.

2 Sebisa mungkin biarkan anak menyelesaikan konflik sendiri. Pasalnya, konflik antara anak biasanya lebih mudah pulih. Perasaan sakit hati malah lebih sulit pulih jika orangtua mencampuri dan memberikan hukuman. Beri juga contoh dengan penyelesaian konflik yang bijak antara Anda dan pasangan.

3 Hindari memotivasi dengan membandingkan. Misal, "Ah, kamu begitu saja masa tidak bisa? Dulu kakak waktu seumur kamu bisa makan sendiri." Atau sebaliknya, memberitahu kakak bahwa Si Adik sudah lebih mandiri. Hal ini justru akan memicu sifat kompetitif yang tak sehat pada anak.

4 Tanpa disadari, kadang upaya membandingkan justru datang dari pihak lain. Contohnya ketika anak kedua Anda baru lahir dan seorang saudara berkata, "Ih adiknya cantik, ya. Matanya lebih besar!" Anda bisa langsung menanggapi dengan, "Iya, mata adik memang lebih besar, tapi lihat kakak, deh. Sejak kecil rambutnya sudah tebal, lho." Harapannya, anak Anda pun tak akan berkecil hati.

Sesuaikan Harapan

1 Hargai keunikan setiap anak dan coba tangani masing-masing anak sesuai kebutuhan mereka.

2 Orangtua harus dapat mengisolasi insecurity di dalam dirinya. Dalam artian, kadang pandangan mengenai salah satu anak tak bisa lepas dari proses ia lahir ke dunia. Misal, jika ketika melahirkan Si Bungsu terbilang susah dan meninggalkan trauma, biasanya akan terkenang hingga Si Bungsu besar. Maka jika Anda kesal pada anak tersebut, isolasi dulu ingatan tentang masa lalu dan identifikasi kekesalan Anda, apakah benar karena dia melakukan kesalahan atau semata karena pengalaman traumatis itu.

3 Membuat ekspektasi atau harapan di tingkat yang jelas dan sesuai dengan usia anak. Dalam artian, ekspektasi agar anak mandiri harus diikuti dengan tumbuh kembang anak yang mumpuni. Tentunya, Anda tidak bisa memberi target yang sama pada anak yang berbeda usia.

4 Jika Anda merasa lebih menyimpan harapan pada salah satu anak, coba simpan ego pribadi dengan tidak memaksakan pilihan Anda. Semua anak membutuhkan dorongan Anda, lho.

Annelis Brilian