1. Komit Terhadap Diri.
Penting bagi anak Anda untuk mengtahui jika Anda melakukan apa yang Anda katakan. Jika Anda telah menjelaskan sanksi hukuman yang akan didapat, dan anak tidak mengabaikannya. Artinya Anda memiliki kredibilitas yang cukup rendah. Buatlah komitmen untuk mendisiplinkan anak, dari konsisten perilaku Anda di hadapan mereka.
2. Realistis Dalam Memberi Penjelasan dan Perintah.
Jangan pernah meminta anak melakukan apapun yang tidak bisa dilakukannya. Pastikan, apa yang diminta adalah perilaku atau kebiasaan yang dapat dilakukannya. Jika tidak, anak akan merasa frustasi dan cenderung tak mengabaikan perintah Anda di masa depan.
3. Tentukan Nilai.
Cari tahu apa nilai yang dimiliki anak-anak Anda untuk sebuah penghargaan. Misal, apakah sebuah permainan, kegiatan atau bahkan tambahan waktu tidur lebih larut. Dr Phil menjelaskan "Jika Anda mengontrol nilai-nilai ini, Anda juga dapat mengontrol perilaku sesuai penghargaan yang diharapkan anak".
Setelah memahami nilai-nilai anak, Anda dapat menarik ulur dengannya. Misal, jika anak tak menurut, ambil mainan anak atau memberinya time-out sebagai bentuk pendisiplinan.
4. Berikan Konsekuensi yang Dapat Ditebak.
Sangat penting bagi anak untuk memahami, hasil yang didapat akan sama dengan perilaku yang diperlihatkan kepada orang tua. Buat anak seperti memiliki kendali atas kehidupannya. Jika anak melakukan "A" maka ia akan mendapatkan konsekuensi "B".
Jika anak mendapati aturan yang menetap sama, mereka akan cenderung mematuhi perintah di kedepannya karena telah mengetahui sanksi yang akan didapat.
5. Gunakan Level Logika Anak.
Jelaskan nilai-nilai Anda dengan istilah-istilah yang dipahami anak. Luangkan waktu untuk menjelaskan alasan di balik permintaan Anda untuk berperilaku baik. Ketika anak memahami jenis-jenis perilaku yang Anda ingin mereka hindari, mereka akan lebih mudah menerapkan penalaran pada situasi yang berbeda. Ini lebih permanen dari pada anak belajar menghentikan satu perilaku pada suatu waktu saja.
Laili / dari berbagai sumber