Kifosis: Cara Mendiagnosanya

By nova.id, Kamis, 2 Mei 2013 | 09:28 WIB
Kifosis Cara Mendiagnosanya (nova.id)

Kifosis Cara Mendiagnosanya (nova.id)

"Ilustrasi "

Riwayat Keluarga

Sebelum masuk pada pemeriksaan fisik, dokter biasanya akan menanyakan kepada pasien, apakah ada dari keluarganya yang memiliki riwayat kifosis atau masalah pada leher dan punggung. Misalnya saja, ayah, ibu, kakek-nenek, dan saudara sekandung. 

Pemeriksaan Fisik

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui seseorang menderita kifosis atau tidak. yakni: 

Dokter akan memeriksa kurva tulang belakang ketika pasien berdiri dan membungkuk. Lengkung punggung biasanya bisa semakin jelas terlihat ketika pasien membungkuk.

Pemeriksaan fisik dengan cara berbaring, untuk mengetahui jenis dari kifosisnya, kifosis postural atau kifosis karena gangguan struktural tulang belakang.Jika tulang belakang lurus saat berbaring, kifosis disebabkan oleh postur yang buruk. Namun jika kurva tetap ada pada posisi berbaring, kifosis biasanya disebabkan oleh gangguan struktural. 

Pemeriksaan sudut kifosis untuk memeriksa sudut kifosis di antara dua titik pada tulang belakang toraks.

Wall-Occiput Distance (WOD), yakni pemeriksaan yang dilakukan ketika pasien berdiri membelakangi dinding. Ini untuk mengetahui jarak antara permukaan dinding dengan bagian belakang kepala. Jika jarak antara dinding dan kepala lebih dari 0,5 cm, itu sudah menunjukkan kifosis.

 Pemeriksaan Radiologis

Ada dua cara. Pertama, dengan X-Ray tulang belakang untuk membedakan antara kifosis postural (bentuk vertebra normal) dengan kifosis Scheuermann (vertebrawedged-shaped). Kedua, dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) tulang belakang, yakni untuk melihat adanya kompresi saraf. 

Ester Sondang