Gara-gara Tato "Hello Kitty" yang Sama, Organ Vital Siswi SMA Ini Dirusak

By nova.id, Jumat, 27 Februari 2015 | 13:49 WIB
Gara gara Tato Hello Kitty yang Sama Organ Vital Siswi SMA Ini Dirusak (nova.id)

TabloidNova.com - Gara-gara tato bergambar Hello Kitty yang sama dengan temannya, La (18), siswi salah satu SMA di Kabupaten Bantul, disekap dan dianiaya dengan cara dipukuli serta disundut rokok. Bahkan, para pelaku tega merusak organ vital La dengan memakai botol bekas bir.

"Gara-garanya tato La sama dengan Rth," kata LC (19), salah satu tersangka penganiayaan yang telah diamankan Reskrim Polres Sleman, Senin (16/2/2015).

LC menjelaskan, pada Kamis (12/2/2015), ia bersama Nk dan RS berangkat ke rumah La di daerah Nologaten, Sleman. Saat itu, La mengetahui bahwa dirinya sedang dicari-cari Rth karena masalah tato. LC datang dan menawarkan bantuan perlindungan kepada La dari kejaran Rth.

"Saya ngomong kalau akan melindungi La. Biar tidak dikejar, saya ajak pergi," katanya.

Namun, bantuan LC itu hanya tipuan belaka. LC bersama tersangka lain, Nk dan Rs, membawa La ke kos Rth di Dusun Saman, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Setibanya di dalam kamar, La langsung dibekap dengan kain dan dihajar oleh Pd dan Rth yang sudah menunggu di kos. Selain dipukuli, tubuh La juga disulut pakai rokok. Bahkan, para pelaku juga sempat merusak organ vital La dengan memakai botol bir.

Sebelum penganiayaan itu terjadi, para pelaku sempat memaksa La untuk membuat pernyataan tidak melapor ke polisi. Setelah sehari disekap, La berhasil melarikan diri dan di perjalanan ditolong oleh warga. Mendengar cerita La dan melihat kondisi fisiknya, warga lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Sewon.

"Saya hanya disuruh bekap. Yang lain memukuli dan menendang," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Mohammad Kasim Akbar Bantilan mengatakan, pihaknya telah mengamankan dua orang pelaku, Nk (16) dan LC (19). Saat ini pihaknya masih mengejar tujuh tersangka lagi.

Jadi gara-gara tato Hello Kitty yang sama, terjadi saling ejek di BBM. "Lalu, pelaku bersama delapan orang menganiaya korban," pungkasnya.

Kompas.com/Wijaya Kusuma