Berapa Banyak Si Kecil Perlu Vitamin?

By nova.id, Selasa, 8 Desember 2009 | 09:09 WIB
Berapa Banyak Si Kecil Perlu Vitamin (nova.id)

Makin banyak mengonsum aneka vitamin, makin sehat dan kuatlah anak kita. Benar demikian? Ternyata tidak. Meski amat vital bagi tubuh, jumlah vitamin yang diperlukan si kecil justru terbatas.

Agar tetap beraktivitas dengan normal, tubuh manusia senantiasa melakukan reaksi metabolisme. Dalam reaksi metabolisme, makanan dan minuman yang dikonsumsi membentuk zat-zat yang dibutuhkan tubuh. Baik untuk berkegiatan, mengganti sel rusak, atau untuk tumbuh.

Reaksi metabolisme terjadi dalam waktu tertentu. Semakin cepat reaksi terjadi, semakin cepat pula zat yang dibutuhkan tubuh terbentuk. Agar reaksi lebih cepat, maka tubuh memerlukan katalisator. Di sinilah vitamin diperlulan. Pasalnya, "Vitamin adalah katalisator bagi terbentuknya zat yang dibutuhkan tubuh," ujar Dr. H. MV. Ghazali, MBA, MM, spesialis anak dari Kid's World.

Karena fungsinya sebagai katalisator tersebut, "Kebutuhan tubuh akan vitamin pun sebetulnya sedikit saja," lanjut Ghazali. Lewat makanan yang benar dan bergizi, kebutuhan itu pasti sudah terpenuhi.

Hampir semua vitamin didapat dari luar (misalnya dalam bentuk makanan). Vitamin dalam bahan makanan pun ada yang masih berbentuk calon vitamin (provitamin) dan yang sudah jadi vitamin. Jika bentuknya masih provitamin, maka perangkat tubuh seperti enzim, hormon, bakteri atau zat lain di luar tubuh (semisal sinar matahari) akan mengubahnya menjadi vitamin. Contohnya adalah provitamin D.

Benarkah kebutuhan vitamin bagi orang dewasa lebih banyak daripada anak-anak? Jawabnya, belum tentu! Pasalnya, proses yang terjadi dalam tubuh anak lebih "hebat" daripada orang dewasa. Anak sedang mengalami masa tumbuh-kembang, sementara orang dewasa terbilang mapan dan tinggal mempertahankan kondisi baik saja.

Pertumbuhan membuat sel anak bertambah banyak. Tubuhnya pun membesar. Ia juga berkembang, baik motorik, mental, kecerdasan pusat memori serta pusat pikir, analisis, dan lainnya. Melihat proses yang terjadi dalam tubuh si anak, maka tidak bisa disimpulkan kebutuhan vitamin pada anak lebih sedikit dari orang dewasa.

Berapa jumlah pasti vitamin yang dibutuhkan manusia tidak bisa dihitung dengan mudah. Praktisnya bisa terdeteksi dari gejala kelebihan dan kekurangan vitamin. Misalnya kekurangan vitamin A ditandai dengan rabun senja. "Anak biasanya sulit menangkap cahaya."

Contoh lain, Vitamin B yang diperlukan untuk mendukung sistem saraf. Kekurangan vitamin B mengakibatkan sering kesemutan. Vitamin B, Menurut Ghazali, juga bisa membantu mengurangi efek samping obat. Misalnya obat TBC (INH Isoneazib) yang mempengaruhi sistem saraf tepi. Kalau dosisnya terlalu banyak bisa mengakibatkan penderita tidak bisa berjalan. "Nah, untuk mengurangi efek samping pada sistem saraf tepi biasanya dokter akan memberi vitamin B6."Dok. Nova