Mari Berenang (2)

By nova.id, Rabu, 23 Mei 2012 | 22:36 WIB
Mari Berenang 2 (nova.id)

Orangtua Harus Ikut 

Dilihat dari sisi psikologi, selain meningkatkan bonding (ikatan), kehadiran orangtua di dekat anak dapat meningkatkan keberanian, kenyamanan, dan rasa percaya diri anak. "Orangtua juga harus selalu mendampingi. Bukan nenek, bukan kakek, bukan pula pengasuh. Harus ayah atau ibu. Itu yang menyebabkan hubungan psikologisnya tercipta," tukas Karel.

Skin-to-skin contact dengan model bermain seperti ini juga membuat perkembangan kejiwaan anak optimal dan tumbuh kembangnya dapat diraih secara utuh. Orangtua juga harus peka terhadap kondisi anak sebelum dibawa berenang. Misalnya memastikan Si Kecil sehat dan sudah diberi asupan makanan yang cukup.

Berenang Sesuai Usia

Karel memaparkan beberapa tahap yang dapat diaplikasikan pada Si Kecil saat berenang berdasarkan usianya.

 Usia 0 - 6 Bulan

Bayi sudah bisa dikenalkan dengan permainan air agar terbiasa dan senang bermain di dalam air. "Kita kenalkan medianya seperti apa sampai dia suka dan akhirnya merasa happy selama di air. Setelah itu kita ajak main. Anak boleh bermain di air tanpa aturan mengenai teknik yang kita buat," papar Karel. Demi keamanan dan kesehatannya pula, ajak bayi berenang di kolam renang pribadi seperti kolam karet atau bath tub, lengkapi pelampung atau neck ring agar tetap aman namun kaki serta tangannya bisa leluasa bergerak.

 Usia 7 Bulan - 3 Tahun

Enzim pencernaan anak sudah optimal dan sudah bisa diajak ke kolam renang umum atau kolam renang khusus bayi. Sebelum berenang, lakukan pemanasan dengan menggerakkan kedua tangannya atau menggendong anak dan berjalan dari ujung ke ujung kolam renang. "Tujuannya agar dia mengenal tempat baru dan merasa aman karena dia ditemani orangtua," kata Karel.

 Usia 3 Tahun Ke Atas

Memasuki usia tiga tahun, orangtua sudah bisa melepaskan anaknya pada instruktur untuk dilatih teknik sederhana dalam berenang dan mengenalkan berenang sebagai olahraga rekreasi.

Annelis Brilian