Sejak dalam kandungan, sebenarnya Si Kecil sudah beradaptasi dengan air karena dilingkupi dengan cairan ketuban. Maka secara alami, bayi cenderung suka bermain dengan air. Terlebih lagi, bayi memang cenderung lebih berani, belum mengenal rasa takut, dan tidak mudah trauma. "Di usia ini juga, bayi memiliki refleks menyelamatkan diri. Selain itu karena kemampuan menyimpan memorinya belum terlampau sempurna, maka ia lebih berani dan easy going," ujar Karel A. L. Staa, MD, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pondok Indah. Sementara jika berenang baru dikenalkan saat anak-anak beranjak besar, adaptasinya akan terlambat karena ia memiliki perasaan ragu dan takut.
Aman dan Bersih
Meski memiliki refleks pertahanan diri, orangtua harus tetap memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup sebelum mengajak anaknya berenang. Pasalnya refleks bayi di dalam air hanya bertahan dalam beberapa detik. "Setelah itu tentu tidak mungkin karena gravitasi bekerja dan ada tekanan dari air. Maka pertahanan diri yang terbentuk di beberapa detik awal itu bisa hilang dan akhirnya ia panik," jelas Karel. Oleh karena itu, orangtua wajib melengkapi buah hati dengan pelampung atau neck ring.
Keamanan juga berarti memperhatikan kebersihan dan keamanan kolam renang untuk anak. Di antaranya kebersihan air, konsentrasi klorin dan kaporit, juga suhu air dalam kolam. "Kolam untuk bayi lebih baik jika airnya rutin dibuang dan diganti dengan air baru," jelas Karel. Alasannya, jika airnya hanya berputar, konsentrasi klorin akan jadi jenuh dan kaporitnya tinggi. Akibatnya, lanjut Karel, bisa menjadi media tumbuh kuman, termasuk jamur. Khusus untuk bayi (usia 0 - 12 bulan) suhu air sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan mandinya, yaitu sekitar 30 - 31 derajat Celcius. Bayi usia ini juga cukup berenang selama tiga puluh menit.
Menambah IQ
Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, mengajarkan anak berenang lebih baik daripada membiasakan Si Kecil menggunakan baby walker. "Jika dilakukan dengan benar, serabut-serabut otot saat ia berenang itu semuanya bergerak. Sedangkan ketika menggunakan baby walker hanya sebagian. Selain itu, perkembangan motorik anak juga lebih baik," ujar dokter yang pernah mengikuti penelitian kolam renang khusus bayi di San Marino, California, ini.
Sementara sebuah penelitian di Australia memaparkan bahwa stimulasi sel otak yang maksimal ketika berenang membuat anak yang berlatih berenang sejak dini dipercaya memiliki IQ yang lebih tinggi. "Faktornya adalah ketika ia terjun ke lingkungan dan bersosialisasi, ada orientasi tempat yang membuat ia kreatif dan melatih refleksnya. Refleks, kan, diatur otak pusat, jadi gerakan yang diatur otak pusat ini ketika dilatih dapat membuat stimulasi ke sel sentral lebih cepat," papar dokter yang pernah menjadi perenang dan pemegang rekor nasional dua ratus meter ini.
Manfaat berenang juga didapat dari gerakan yang membuat otot-otot tertarik, engsel, dan tulang bekerja serta meratanya suplai darah. "Sehingga faktor yang mendukung pertumbuhannya bekerja. Anak pun jadi mudah lapar sehingga dapat diberi asupan nutrisi dan waktu istirahat yang cukup," tambah Karel.
Pola hidup yang seimbang dan terangsangnya otot serta tulang, menurut Karel, membuat anak yang rajin berenang secara fisik bisa mendapatkan tinggi badan yang optimal. Sementara dari psikologis, berenang juga dapat dilakukan untuk mempertebal hubungan antara anak dan orangtua serta membiasakan Si Kecil bersosialisasi dengan teman-teman yang ia temukan di tempat renang.
ANNELIS BRILIAN / bersambung