Rumiah Kartoredjo, Ingin Hapus Citra Polisi Menakutkan

By nova.id, Senin, 21 April 2008 | 08:19 WIB
Rumiah Kartoredjo Ingin Hapus Citra Polisi Menakutkan (nova.id)

Kombes Pol. Rumiah K, S.Pd. menjadi wanita pertama yang menjabat kapolda. Selain punya target menjaga keamanan, mantan atlet ini juga ingin menghapus citra polisi itu menakutkan.Bagaimana rasanya jadi Kapolda?Pastinya bangga diberi kepercayaan sekaligus amanah. Bagi saya ini jadi tantangan.Sejauh mana Anda akan membuktikan kemampuan diri?Saya akan berusaha semampu saya memanfaatkan personil dan sumber daya yang ada di Banten ini sehingga saya bisa melayani masyarakat dengan baik.Arti jabatan Kapolda buat Anda?Ini tanggung jawab yang harus dibuktikan dengan kerja keras.Persepsi Anda sewaktu kecil terhadap profesi polisi?Waktu kecil, kalau saya menangis, sering ditakut-takuti "Awas, lho ada polisi." Sekakarang, saya ingin menghilangkan image (kesan) itu.Caranya menghilangkan image polisi menakutkan?Lewat program polisi sahabat anak. Jangan sampai anak-anak merasa, setiap ada polisi, mereka akan ditangkap. Apalagi sekarang ada srtategi di kepolisian, polisi bermitra dengan masyarakat.Titik balik yang mendorong Anda masuk Polri?Dulu saya sering berolahraga bersama Brimob. Sempat jadi atlet nasional softball dan berlaga di Sea Games meraih medali emas. Nah, saat di kampus, saya mendengar ada pengumuman promosi penerimaan Wamilsuk (Wajib Militer Sukarela), saya ikut mendaftar. Eh, diterima.Boleh tahu latar belakang keluarga Anda?Ayah saya, H. Kartoredjo, polisi zaman Belanda. Setelah Indonesia merdeka, beliau jadi mandor di Pabrik Gula Mojo Agung. Ibu saya, Hj. Musinah. Keduanya sudah almarhum. Saya anak nomor empat dari delapan bersaudara. Saya lahir di Tulungagung, (Jatim), 19 Maret 1952.Keluarga saya amat sederhana. Orangtua kami mendidik anak-anaknya taat agama dan disiplin soal waktu.Ketika ditunjuk jadi Kapolda, Anda sempat berpikir sejenak?Enggak. Tahu-tahu ada surat perintah. Dua hari kemudian pelantikan.Pada umumnya ibu-ibu ingin anaknya terbebas narkoba. Pesan Anda?Limpahilah anak dengan kasih sayang. Apa pun masukan untuk anak, kalau dia telah dilimpahi kasih sayang pasti akan menurut. Jangan hanya menyalahkan anak, kita harus memberi contoh yang baik. Tanamkan agama.Banyak pekerja (perempuan) di Banten yang pulang malam. Apa upaya Anda?Saya menyarankan agar tidak menggunakan perhiasan yang mencolok.Pernah mendengar humor nakal?Apa?Gubernur dan Kapolda Banten, kan, perempuan. Jangan-jangan meeting-nya lebih sering di cafe atau salon?He..he..he...saya enggak suka ke salon. Biar saja orang mau bilang apa. Yang jelas Polda akan mensinergikan dengan Gubernur untuk memajukan Banten. Intinya bagaimana membawa Banten maju, kondusif, aman dan masyarakat tenteram.

RINI SULISTYATI