Saat membuka-buka kembali catatan tersebut, kita pasti bakal tersenyum-senyum dibuatnya. Selain bisa mengingat kembali berbagai rentetan kejadian, kita juga jadi tahu seperti apa dulu cara berpikir, berinteraksi dan berimprovisasi menghadapi suatu permasalahan. Oh...pantes aja waktu itu dia enggak mau ama gue. Habis gue jaga imej banget, sih," contohnya.
Kini, kalau kebiasaan mencatat kejadian harian itu diterapkan kembali untuk mengevaluasi dan menunjukkan rasa sayang kepada si buah hati, tentu manfaatnya besar sekali. Bahkan, kata Dra. Endang Retno Wardhani, kehadiran diary semacam ini ikut berperan dalam proses tumbuh kembang si kecil. Itulah mengapa, psikolog dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan ini menganjurkan para orang tua untuk rajin membuat catatan tentang apa pun yang dialami anak. "Malah sebaiknya sejak anak masih dalam kandungan."
MANFAAT CATATAN TUMBUH KEMBANG
Diary bayi merupakan salah satu bukti cinta dan kasih sayang kita padanya. Soalnya, untuk bisa membuat catatan harian anak, otomatis orang tua mesti intensif terlibat dan sering memperhatikan bayinya dari saat bangun pagi sampai tidur malam. Intensitas keterlibatan dan perhatian ini pada dasarnya akan menjembatani hubungan emosional, fisik, maupun komunikasi yang erat antara orang tua dan anak.
Tak hanya itu, catatan harian yang dibuat orang tua akan memudahkan penelusuran menuju akar masalah seandainya si kecil mengalami hal itu. Saat psikolog atau dokter bertanya mengenai keadaan atau pengalaman apa saja yang sudah terjadi pada anak, orang tua bisa dengan mudah mengungkapkannya dibantu catatan harian. Pada saat sakit, misalnya, dokter bisa menemukan penyebabnya dengan melihat riwayat penyakitnya untuk kemudian mencarikan pengobatan yang terbaik buat anak. Keuntungannya, pola komunikasi ini menurunkan kemungkinan anak mengonsumsi obat yang tidak perlu.
Dengan rajin mencatat itu orang tua pun bisa mengetahui seandainya proses tumbuh kembang si kecil tidak seiring dengan rata-rata anak seusianya, entah terlambat atau terlalu cepat. Jika memang ditemukan sesuatu yang tidak biasa pada bayi, dengan begitu kita bisa segera mengkonsultasikan kondisinya pada pakar. Contohnya, jika ayah atau ibu mencatat bahwa bayinya tidak melewati tahapan merangkak pada usia yang lazim, maka ini bisa menjadi bukti kurangnya koordinasi motorik halus pada bayi.
Keuntungan lain, orang tua akan lebih mengenal anaknya secara dekat. Kalau sudah sedemikian dekat hubungan mereka tentu tipis kemungkinan orang tua akan selalu memaksakan kehendak pada anaknya. Dorongan untuk membanding-bandingkan bayinya dengan bayi lain dan menuntut si bayi menunjukkan kemajuan yang sama dengan anak lain dengan sendirinya akan terminimalisir. Hal itu tidak terjadi karena orang tua kenal betul kondisi dan kemampuan anaknya.
Berbekal catatan kejadian demi kejadian, orang tua pun bisa memperkirakan apa yang bakal terjadi pada anaknya di kemudian hari. Tentu saja perkiraan itu harus diperkuat informasi yang didapat dari buku-buku atau media massa mengenai tumbuh kembang anak. Nah, jika diary tersusun rapi dan lengkap, orang tua diharapkan sudah bisa mengeliminir hal-hal yang kurang berkenan dengan memberikan penanganan atau stimulasi tepat sedini mungkin.
Gazali