3 Komit untuk Berdamai
Usai bercerai, setiap kali bangun pagi, komitlah kepada diri Anda untuk tetap melakukan yang terbaik. Terutama membangun hubungan yang penuh damai dengan mantan. Misalnya, tidak lagi membicarakan persoalan rumah tangga yang lalu atau menjelek-jelekan mantan kepada anak dan orang lain, atau bahkan masih berbicara kasar atau agresif terhadap mantan.
Yakinlah, ketika Anda mengusahakan perdamaian ini, Anda tidak hanya menciptakan kedamaian batin diri sendiri, tapi juga anak-anak, keluarga besar, dan orang lainnya.
4 Jangan Balas
Ungkapan "Balaslah kejahatan dengan kebaikan", sebaiknya Anda gunakan ketika mantan masih tidak bisa bersikap damai. Misalnya ketika ia meneror, berkata-kata kasar di telepon atau SMS, atau menjelek-jelekan Anda di hadapan orang lain. Cobalah untuk memahami kalau kemarahan mereka adalah ekspresi dari rasa sakit yang belum terobati. Jangan membalasnya karena Anda bisa jauh lebih dewasa daripada Si Mantan.
5 Mulai Tahap Baru
Cara Anda mengakhiri pernikahan akan sangat memengaruhi bagaimana Anda bergerak maju. Ini semua juga akan menentukan bagaimana Anda membangun hubungan cinta yang baru dengan orang lain. Jika Anda masih membawa kepahitan perceraian itu sampai ke masa depan, Anda akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak lagi percaya terhadap cinta dan pernikahan. Semua ini tentunya akan membuat Anda sulit membangun hubungan kembali dengan lawan jenis.
6 Semua Tinggal Kenangan
Percayalah, suatu hari perceraian hanya akan tinggal menjadi kenangan. Ketika Anda merefleksikan kembali kejadian itu, Anda akan sangat bersyukur karena Anda melaluinya dengan kebijaksanaan dan kedamaian. Pengalaman ini akan menjadi sangat berharga ketika Anda membaginya dengan anak-anak, keluarga, sahabat, dan teman lainnya.
Ester Sondang/Berbagai Sumber