Tradisi Imlek, Saatnya Buang Sial dan Undang Rezeki

By nova.id, Senin, 16 Februari 2015 | 04:39 WIB
Tradisi Imlek Saatnya Buang Sial dan Undang Rezeki (nova.id)

Tabloidnova.com - Puncak acara Perayaan Tahun Baru Imlek hanya berlangsung 2-3 hari, termasuk malam pergantian tahun barunya. Tetapi masa tahun baru ini sebenarnya berlangsung mulai pertengahan bulan ke-12 di tahun sebelumnya sampai pertengahan bulan pertama dari tahun yang baru.

Banyak hal terkait tradisi imlek yang menarik untuk dicari tahu. Menurut kepercayaan Tionghoa, satu bulan sebelum memasuki tahun baru merupakan bulan yang bagus untuk berdagang, karena orang-orang biasanya akan dengan mudah mengeluarkan isi kantong untuk membeli barang-barang keperluan dalam rangka merayakan tahun baru.

Kegiatan bertransportasi pun akan terlihat lebih padat, karena biasanya orang-orang akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan tahun baru bersama sanak saudara. Dan beberapa hari menjelang tahun baru Imlek pun kesibukan dalam rumah orang Tionghoa akan mulai terlihat.

Ada juga kebiasaan lain dalam perayaan tahun baru Cina ini. Yaitu, tradisi Imlek untuk buang sial dan undang rezeki dengan persiapan di rumah. Dimulai dengan acara pembersihan rumah secara besar-besaran, bahkan ada yang sengaja mengecat baru semua daun pintu dan jendela.

Ini dimaksudkan untuk membuang segala kesialan serta hawa kurang baik (negatif) yang ada dalam rumah, demi memberikan kesegaran serta jalan bagi hawa baik serta rezeki untuk masuk.

Acara dilanjutkan dengan memasang berbagai hiasan bernuansa tahun baru Imlek yang terbuat dari guntingan kertas warna merah maupun tempelan kata-kata harapan, seperti "Kebahagiaan", "Kekayaan", "Panjang Umur", serta "Kemakmuran", yang memang menjadi tradisi imlek sejak lama.

Seluruh anggota keluarga Tionghoa selanjutnya melakukan sembahyang kepada leluhur, dengan menaruh bermacam-macam buah di depan altar di tempat peribadatan.

Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com