Tabloidnova.com - Tak lama lagi, kalender Cina akan berganti. Tanggal 1 Imlek 2566 akan jatuh tepat pada tanggal 19 Januari 2014. Dan sebagian besar warga Tionghoa di dunia akan merayakan datangnya Tahun Baru Imlek ini, tak terkecuali di Indonesia.
Namun bagi yang belum terlalu tahu makna dan sejarah Tahun Baru Imlek, ada baiknya simak pemaparan berikut.
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan besar dan penting bagi orang Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai dari hari pertama bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa yang kemudian akan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama) setelah Imlek.
Malam tahun baru imlek dikenal juga sebagai Chuxi yang berarti "malam pergantian tahun". Di Cina, adat dan tradisi Imlek sangat beragam.
Akan tetapi, dari jutaan orang Tionghoa yang ada di muka bumi ini, hanya sedikit yang mengetahui sejarah dan asal-usul Tahun Baru Imlek.
Biasanya mereka hanya merayakannya dari tahun ke tahun bila kalender penanggalan Imlek telah menunjukan tanggal satu, bulan satu. Jenis dan cara merayakannya pun berbeda-beda dari satu suku yang satu dengan yang lain, dikarenakan luasnya daratan Tiongkok (Cina) dengan beraneka ragamnya kondisi alam dan lingkungan, baik secara geografis, demografis, juga etnis.
Tradisi Tahun Baru Imlek ada yang dimulai dengan sembahyang kepada Thian, para dewa dan leluhur, ada pula yang memulai perayaan dengan makan ronde. Atau, kebiasaan lain sebelum saling berkunjung ke sanak saudara dan kerabat sambil tak lupa membagi-bagikan "ang pau" untuk anak-anak, yang tentu saja menerimanya dengan penuh suka cita.
Kendati tradisi dan kebiasaan orang Tionghoa boleh berbeda, namun ada satu semangat yang sama dalam merayakan Tahun Baru Imlek, yaitu suatu harapan akan terciptanya kedamaian, kebahagiaan keluarga, teman-teman ataupun penduduk dunia lainnya.
Selanjutnya, berdasarkan buku tradisional panduan perhitungan Tiongkok Kuno atau kerap tersebut buku Tong Shu, 1 Imlek 2566 yang jatuh tepat pada tanggal 19 Januari 2014 ini akan memasuki tahun Shio Kambing dengan unsur kayu.
Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com