Wajah dan sosok Erma Ismail Choirun Nisa (34) sangat akrab dengan warga di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah karena setiap hari, ia mengunjungi dan menyalurkan kredit mikro bagi perempuan miskin di desa-desa itu.Bisa dijelaskan kegiatan utama Anda sehari-hari?Saya manajer cabang Yayasan Mitra Usaha (YMU) di Klaten sejak Januari 2003. YMU memberikan kredit mikro bagi perempuan miskin tanpa agunan atau identitas diri semacam KTP. Cara seperti ini memang mereplikasi model yang digunakan Grameen Bank yang berpusat di Bangladesh.(Gramen Bank adalah bank desa khusus untuk perempuan miskin. Owner-nya, DR.Muhammad Yunus, penerima Nobel 2006 karena berhasil menyalurkan kredit mikro melalui bank yang dipimpinnya itu. Red.)Bagaimana ceritanya bisa bergabung dengan YMU?Suatu kali saya ikut pelatihan yang diadakan Grameen Bank di Rembang. Kemudian saya diundang Pak Slemen Riyadi deputi operasional Grameen Bank di Jakarta untuk mengikuti pelatihan selama sebulan bersama Profesor Syukur Kasim dari Malaysia di Karawang. Setelah digembleng lagi dua bulan oleh Sukur Kasim, saya pulang ke Klaten dan membuka cabang. Kantornya di Desa Menden, Kecamatan Bayat, 20 km dari Klaten kota.Ada kesulitan merekrut anggota YMU?Awalnya susah sekali. Setelah hampir dua bulan, saya cuma dapat 10 orang. Semua di Desa Jarum, Kecamatan Bayat yang penduduknya padat. Kebanyakan mereka adalah pembatik tulis.Apa yang Anda lakukan kemudian?Saya memberikan gambaran usaha selain membatik. Modalnya kami yang bantu. Syaratnya setiap kelompok terdiri dari lima orang, harus "sekolah" dulu. Namanya LWK (Latihan Wajib Kumpulan) selama lima hari berturut-turut untuk mendengarkan program kami. Bila ada yang tertarik menjadi anggota, kami akan melakukan uji kelayakan langsung ke rumah sebelum mencairkan bantuan. Sekarang sebagian dari mereka sudah punya usaha kecil sendiri.Sampai sekarang, sudah berapa banyak Anda menyalurkan kredit?Rasanya tidak percaya saya bisa menyalurkan Rp 2,3 Milyar. Alhamdulillah tingkat kemacetan pengembalian 0 persen.Akan selamanya menekuni pekerjaan ini?Sejauh ini belum. Saya bekerja sekaligus beramal.Rini Sulistyati