Tabloidnova.com - Hasil prakiraan cuaca Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dengan Sadewa (Sattelite Disaster Early Warning System) menyatakan bahwa hujan di area Jabodetabek Senin (9/2/2015) akan mereda pada sore hingga malam nanti.
(Baca: Hati-hati, Jalan Depan Sarinah Terendam Banjir)
"Menurut prakiraan Sadewa, sore ini hujan mulai mereda. Semoga banjir pun segera teratasi," kata Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, hari ini.
Thomas menyebut, penyebab hujan yang menyebabkan banjir hari ini adalah pertemuan dua angin dingin dari utara. Pertemuan itu memicu pembentukan awan secara intensif di Jabodetabek dan Laut Jawa sehingga hujan terjadi.
Seperti yang terjadi, Lapan dengan Sadewa menyajikan informasi bahwa hujan mengguyur Jakarta sejak Minggu (8/2/2015) malam.
Hujan semakin deras pada Senin pagi. Intensitas hujan di wilayah Jabodetabek mulai pukul 05.00 WIB hingga tengah hari mencapai 5 mm/jam. Dengan intensitas itu, hujan yang mengguyur tergolong hujan sedang.
Intensitas 5 mm/jam sendiri berarti bahwa setiap jamnya, ada akumulasi air hujan dengan ketinggian 5 mm di wilayah seluas 1 meter persegi.
Menurut prakiraan dengan Sadewa, awan hujan mulai menjauh dari wilayah Jabodetabek pada pukul 14.00 WIB siang ini. Dengan demikian, walaupun sejumlah awan masih menutupi, hujan akan mulai mereda mulai pukul 15.00 WIB.
Prakiraan dengan Sadewa menyatakan bahwa hingga malam, wilayah Jabodetabek masih akan berawan namun tidak hujan atau hanya terjadi hujan ringan. Sementara hujan bakal mereda di Jabodetabek, wilayah selatan Jawa, seperti Tasikmalaya dan Yogyakarta akan mengalami hujan pada sore hingga malam nanti. Selain Jawa, hujan juga diperkirakan akan mengguyur sejumlah wilayah di pantai timur Sumatera.
(Baca: Waspada, Berikut Titik Banjir Jakarta Serta Kedalamannya)
Akibat hujan hari ini, wilayah Jakarta seperti MH Thamrin, Rawamangun, bahkan kantor Gubernur mengalami banjir. Beberapa stasiun kereta ditutup sehingga rute perjalanan tidak seperti biasanya. Pelayanan Transjakarta juga mengalami gangguan. Sejumlah koridor tidak berpoerasi.
Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com